WHO dan PAHO menyatakan bahwa para atlet dan pengunjung mesti mencari lebih banyak informasi tentang risiko terinfeksi virus Zika dan cara mencegah infeksinya saat menghadiri Olimpiade dan Paralimpiade 2016.
Brasil adalah satu dari 58 negara dan wilayah yang melaporkan penularan berlanjut virus Zika lewat gigitan nyamuk.
Penyakit virus Zika menyebabkan gejala ringan, dan kebanyakan orang tidak mengalami gejala apapun.
Namun demikian, ada konsensus ilmiah bahwa virus Zika berhubungan dengan mikrosefali serta gangguan dan cacat otak lain pada bayi yang lahir dari perempuan yang terinfeksi virus Zika selama kehamilan.
WHO dan PAHO mendorong para atlet dan orang-orang yang mengunjungi Rio de Janeiro, dan area lain tempat virus Zika menyebar mengikuti saran perjalanan dari WHO dan otoritas kesehatan negara mereka, dan berkonsultasi ke petugas kesehatan sebelum melakukan perjalanan.
Selama siang hari, mereka disarankan sedapat mungkin melindungi diri dari gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk oles dan mengenakan pakaian yang menutup sebanyak mungkin bagian tubuh.
Karena virus Zika juga bisa menular lewat seks yang tidak aman, WHO dan PAHO menyarankan para atlet dan pengunjung melakukan hubungan seks secara aman atau berpantang melakukannya selama tinggal di daerah tempat penyebaran virus Zika dan sampai sedikitnya empat pekan setelah mereka kembali, khususnya jika mereka mengalami gejala infeksi.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, WHO sudah menyampaikan saran kesehatan masyarakat kepada pemerintah Brasil dan di bawah nota kesepahaman Komite Olimpiade Internasional dan Komite Penyelenggara Lokal Rio 2016 diminta secara berlanjut melakukan mitigasi risiko pada para atlet dan pengunjung yang terjangkit selama Olimpiade.
Fokus saran WHO meliputi tindakan untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes, yang bisa menularkan chikungunya, dengue, demam kuning dan virus Zika.
Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016