Tangerang (ANTARA News) - Kota Tangerang mendapatkan anugerah dari MarkPlus pada Program Indonesia Digital Econony Award 2016 (IDEA) 2016 karena dianggap berhasil dalam pengembangan kota digital.
Hermawan Kertajaya selaku Founder MarkPlus, di Jakarta, Kamis, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berdedikasi dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi para insan lainnya agar terpicu kreativitasnya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luar dan lingkungannya," kata Hermawan lagi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki oleh Kota Tangerang termasuk konsep pengembangan Kota Cerdas di Kota Akhlakul Karimah.
Dia menyatakan, keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menjadi bagian dari wilayah Kota Tangerang menjadikan kota yang berada di barat ibu kota Jakarta tersebut mempunyai aksebilitas yang luar biasa belum lagi akses jalan tol yang mengkoneksikan Kota Tangerang dengan kota-kota besar lain di Indonesia.
"Sekitar 83 juta orang per tahun transit ke Kota Tangerang melalui Bandara Soekarno Hatta. Ini yang menjadi dasar pengembangan kota aerotropolis di Kota Tangerang di masa yang akan datang," ujar Wali Kota itu pula.
Selain itu, lanjutnya, sebagai bentuk reformasi birokrasi yang saat ini menjadi salah satu bagian dari target pemerintah pusat, pemkot setempat juga telah melakukan pembenahan dalam hal pelayanan publik.
Pemkot Tangerang memberikan pelayanan yang lebih transparan dan terukur melalui pemanfaatan teknologi informasi.
"Saat ini kami sedang mengembangkan aplikasi e-health untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, setelah sebelumnya membangun tidak kurang dari 130 aplikasi yang ditujukan untuk peningkatan pelayanan publik di Kota Tangerang," ujarnya.
Upaya lainnya, pada bulan Februari lalu telah meresmikan Tangerang Live Room yang bertujuan selain untuk melakukan debirokratisasi dan juga untuk memudahkan aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas dan transparan.
"Tangerang Live Room dimaksudkan untuk menghimpun data seluruh OPD dan pengawasan petugas di lapangan. Karena, masyarakat bisa melapor melalui layanan aplikasi LAKSA yang sudah kami buat," ujarnya pula.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016