Demak (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan memperluas jangkauan program "Jaring" ke Pelabuhan Morodemak, Demak, Jawa Tengah, Kamis, untuk mendorong kemudahan bagi nelayan dalam memperoleh pinjaman pembiayaan dari industri keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di Morodemak mengatakan keterbatasan modal selalu menjadi kendala nelayan dan pelaku usaha lainnya di bidang kelautan dan perikanan untuk mengembangkan produkivitasnya
Hal itu, kata dia, membuat potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang besar tidak tergarap maksimal.
"Hal ini jadi perhatian karena negara lain justru potensinya kecil, tapi terserap optimal oleh nelayannya, karena mereka berkembang dan terpenuhi dengan akses keuangan," kata Muliaman dalam acara sosialisasi "Jaring" bertema Menggagas Solusi Akselerasi Pembiayaan ke Sektor Kelautan dan Perikanan.
"Jaring" merupakan program pembiayaan dengan konsep jangkau, sinergi dan "guideline" (acuan). Tujuan dari "Jaring" ini agar akses nelayan terhadap produk keuangan semakin meningkat. Maka itu program "Jaring" akan terus diselenggarakan di daerah pesisir.
Kemudian, "Jaring" akan memberikan pemetaan bagi pelaku industri keuangan untuk berkoordinasi dan membuat acuan dalam menyalurkan pembiayaan.
Koordinasi dan acuan ini menjadi penting, agar pembiayaan dapat disalurkan, namun kesehatan industri keuangan tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah yang juga terjaga.
Selain perbankan, perusahaan penjaminan, pembiayaan, dan asuransi juga berpartisipasi dalam "Jaring" dengan membentuk konsorsium.
Target pembiayaan yang tersalurkan melalui "Jaring" pada tahun ini mencapai Rp9,2 triliun atau tumbuh 24,2 persen dibanding realisasi kredit 2015 yang sebesar Rp6,69 triliun.
"Industri keuangan juga bisa memperluas, tidak hanya salurkan melalui Kredit Usaha Rakyat. Ke depannya, kalau industri butuh deregulasi, kita juga akan lakukan deregulasi," kata dia.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016