Festival film yang berlangsung 11-22 Mei itu dibuka pada Rabu (11/5) dengan penayangan film "Cafe Society" karya Allen, yang menampilkan Jesse Eisenberg dan Kristen Stewart dalam cerita tentang seorang pria muda yang tiba di Hollywood tahun 1930an dengan harapan bisa bekerja di industri film.
"Ketika kita menjadi tua kita akan memberi tahu anak-anak kita, kau tahu saya hidup pada waktu film-film Woody Allen keluar, dan saya pikir dia salah satu penulis paling hebat," kata direktur festival Thierry Fremaux kepada kantor berita Reuters.
Meski tidak pernah ikut dalam kompetisi, Allen adalah favorit Cannes.
Tahun ini akan menjadi waktu ketiganya membuka festival, dan beberapa wajah familiar lain akan menampilkan film-film mereka di kompetisi utama.
"Kompetisi tahun ini kebanyakan favorit Cannes, kesayangan Cannes," kata kritikus Variety, Jay Weissberg, kepada Reuters.
"Fremaux adalah orang yang suka menghadiahi teman-temannya, dia orang yang suka orang-orang yang dia tahu kembali dari tahun ke tahun."
Dardenne bersaudara, yang menampilkan "The Unknown Girl", sudah dua kali memenangi penghargaan tertinggi festival Palme d'Or.
Ken Loach yang berada di Cannes dengan "I, Daniel Blake" sudah memenanginya sekali, sementara Bruno Dumont; Jim Jarmusch yang membawakan dua film termasuk dokumenter tentang Iggy Pop; Park Chan-wook; dan Pedro Almodovar semuanya sudah pernah mendapat penghargaan yang lain sebelumnya.
Sementara film-film kompetisi membawa banyak prestise, beberapa kemewahan karpet merah akan meliputi beberapa penayangan perdana film di luar kompetisi seperti film Steven Spielbergs "The BFG" yang dibuat berdasarkan novel Roald Dahl.
Pemenang Oscar Julia Roberts tampil perdana di Cannes dalam film Jodie Foster "Money Monster", yang tidak masuk kompetisi, bersama George Clooney.
Bintang "Twilight" Stewart dilabeli sebagai ratu festival oleh penyelenggara karena penampilannya di "Cafe Society" dan "Personal Shopper" garapan Olivier Assayas, yang bersaing untuk meraih mahkota Palme d'Or.
Terlepas dari kegemerlapannya, pengamanan festival akan ditingkatkan karena Prancis masih menghadapi risiko tinggi serangan.
Petugas keamanan swasta akan mengawasi pintu-pintu masuk Palais des Festivals sementara ratusan polisi akan dikerahkan karena Prancis masih dalam keadaan darurat setelah serangan Paris yang menewaskan 130 orang tahun lalu.
Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016