"Melalui ajang tersebut, Pemprov DKI ingin berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang pintar," kata Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Setiaji di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Oleh karena itu, menurut dia, pihaknya akan berupaya memaksimalkan pelayanan bagi seluruh warga dengan membangun infrastruktur Teknologi yang memadai, seperti Intelligence Operating Center (IOC) IBM.
"Melalui ajang kompetisi ini, kami berharap dapat menemukan aplikasi yang dapat menjadi bagian dari solusi kemacetan dan banjir yang merupakan masalah terbesar di kota Jakarta saat ini," ujar Setiaji.
Sementara itu, Country Manager Hardware IBM Indonesia Al Novam Basukiwijaya menuturkan pihaknya telah lebih dulu mendukung beberapa kota di negara lain, diantaranya Rio De Jeneiro (Brazil) dan Davao (Filipina) dalam mewujudkan smart city.
"Untuk itu, kami sangat mendukung konsep Jakarta Smart City dan berharap melalui ajang ini dapat tercipta berbagai aplikasi yang kelak dapat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas di ibukota," tutur Novam.
Dia mengungkapkan ajang kompetisi itu terbuka untuk dua kategori peserta, yaitu mahasiswa dan profesional.
Ajang tersebut, sambung dia, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan para developer Teknologi Informasi (TI) untuk membuat aplikasi lokal dengan menggunakan platform berbasis Linux/Open Source.
Pendaftaran untuk ajang kompetisi itu dibuka mulai 12 Mei hingga 1 Juni 2016. Pihak penyelenggara akan memilih sepuluh peserta terbaik yang nantinya kan mendapatkan pendampingan dalam membangun aplikasi tersebut.
Selain menjadi bagian dari perkembangan kota Jakarta melalui Jakarta Smart City, pemenang juga akan menerima hadiah tunai yang didukung oleh PT Avnet Datamation Solution dan PT Global Infotech Solution sebagai mitra IBM Indonesia serta pendampingan dalam memasarkan aplikasinya.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016