Balikpapan (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sempat tertunda akibat perangkat "server" di tingkat pusat terlambat dihidupkan.

"Saat pelaksanaan UNBK hari kedua Selasa (10/5), ada penundaan selama 15 menit karena terjadi gangguan pada server pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani, dihubungi di Penajam, Rabu.

SMPN 2 Sepaku adalah satu-satunya dari 31 sekolah menengah pertama di Penajam Paser Utara yang menggelar UNBK.

Kendati berada cukup jauh dari ibukota kabupaten, namun pengelola SMPN 2 Sepaku cukup percaya diri menggelar UNBK karena didukung jaringan internet yang bagus.

Menurut laporan yang disampaikan kepada Kepala Disdikpora, gangguan selama 15 menit tersebut karena perangkat server pusat terlambat dihidupkan, sehingga pelaksanaan ujian terpaksa dimundurkan dari jadwal semula.

"Kami harus menunggu sampai server siap. Masalah jaringan memang rentan menjadi hambatan pelaksanaan UNBK," jelas Marjani.

Namun demikian, lanjutnya, masalah tersebut tidak sampai mengganggu pelaksanaan ujian nasional secara keseluruhan.

Marjani menjelaskan hanya SMPN 2 Sepaku yang menyelenggarakan UNBK, sementara sebanyak 30 SMP dan sederajat lainnya menggelar UN berbasis lembar kertas (paper based test/PBT).

Ia menambahkan penyelenggara UNBK juga sudah menyiapkan perangkat genser untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemadaman aliran listrik oleh PLN.

"Kalau soal daya listrik saya tidak khawatir. Tapi, soal server terlambat on itu kan di luar kekuasaan sekolah juga," katanya dengan menambahkan pelaksanaan UNBK hingga hari ini berjalan lancar.

Pewarta: Novi Abdi/Bagus Purwa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016