Peresmian jembatan Padangan-Kesiman yang dilakukan Ketua MPR ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan pengguntingan pita. Setelah itu, Ketua MPR bersama rombongan, diikuti ratusan warga masyarakat, melintasi jembatan dengan berjalan kaki, untuk berdialog dengan masyarakat.
Saat menyampaikan dialog kebangsaan, Zulkifli antara lain mengatakan, masyarakat Bojonegoro beruntung memiliki Suyoto.
"Kang Yoto bisa menjadi model Bupati yang Pancasilais. Melakukan tugas dan kewajibannya sesuai identitas keIndonesiaan kita", kata Zulkifli Hasan di Bojonegoro, Rabu.
Menurutnya, Kang Yoto adalah bupati yang melandasi kebijakannya dengan cahaya Illahi, memanusiakan manusia, adil dan beradab, dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Saat menyampaikan dialog kebangsaan, Zulkifli antara lain mengatakan, masyarakat Bojonegoro beruntung memiliki Suyoto.
"Kang Yoto bisa menjadi model Bupati yang Pancasilais. Melakukan tugas dan kewajibannya sesuai identitas keIndonesiaan kita", kata Zulkifli Hasan di Bojonegoro, Rabu.
Menurutnya, Kang Yoto adalah bupati yang melandasi kebijakannya dengan cahaya Illahi, memanusiakan manusia, adil dan beradab, dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Dalam memangku jabatannya, kata Zulkifli Suyoto berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat hingga 19 persen. Dan mengurangi kesenjangan antara miskin dan kaya.
Pada kesempatan itu, ketua MPR turut menyaksikan penyerahan penghargaan yang dilakukan Pemkab Bojonegoro kepada ahli waris M. Mansyur, warga masyarakat yang merelakan tanahnya sebagai lokasi pembangunan jembatan.
Jembatan Padangan-Kasiman, memiliki panjang 200 meter dengan lebar 7 meter. Jembatan yang ini didesain pada 2013, dan mulai dibangunan pada 2014 ini memangkas jarak sepanjang 10 Km yang biasa digunakan masyarakat untuk memutar ke arah Cepu Jawa Tengah.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016