"Latihan ini digelar untuk meningkatkan kerja sama dan menjalin persahabatan di antara dua negara terutama TNI AU dan RSAF," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud RSN) Kolonel Penerbang Yani Amirullah di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, latihan tersebut akan digelar sejak hari ini hingga 17 Mei 2016 mendatang. Selanjutnya, pada 18 Mei pasukan RSAF direncanakan kembali ke negaranya.
Menurut Kolonel Pnb Yani, latihan itu melibatkan 30 militer negara Singa dan 30 personel TNI AU Lanud RSN ditambah dengan personel pendukung sekitar 50 orang. Selain itu, latihan itu juga menggunakan empat helikopter pencari dan penyelamat atau SAR jenis Super Puma yang mana dua helikopter dari masing-masing negara.
"Helikopter mereka dari Skadron 125 dan dari kita dari Skadron Udara 6 maupun dari Atang Sanjaya," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan latihan tersebut nantinya akan terbagi pada dua area yakni Join Area 1 dan Join Area II, namun secara umum akan dilakukan di wilayah Riau serta perbatasan Indonesia dan Singapura.
Dalam latihan tersebut, lanjutnya, personel akan lebih mengedepankan pantauan wilayah yang terdampak bencana serta bagaimana caranya membantu menyalurkan bantuan kepada korban bencana dengan menggunakan helikopter.
"Selain itu, sesuai instruksi dari Danlanud, latihan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk memantau keberadaan titik api yang ada di Riau," jelasnya.
Dia berharap, dengan latihan yang telah menjadi bagian dari latihan rutin kedua negara tersebut, para personel yang terlibat dapat menambah keahlian dengan cara bertukar fikiran dan ide.
Pewarta: Fazar/Anggi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016