Lebak (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan meresmikan Stasiun Kebayoran, Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Maja pada Rabu di Stasiun Maja, Lebak.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko saat peresmian di Stasiun Maja, Lebak, juga meresmikan pengoperasian Jalur Ganda dan Eletrifikasi lintas Parungpanjang - Maja.
Peresmian didampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya serta jajaran pejabat pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya.
"Dua tahun lalu, tepatnya 25 Juni 2014, dengan Pak Gubernur Rano Karno dilakukan peletakkan batu pertama, dimulainya pembangunan ketiga stasiun tersebut dan hari ini pembangunan bisa diselesaikan dengan baik," katanya.
Hermanto mengatakan total pembiayaan untuk pembangunan ke-3 stasiun tersebut berasal dari APBN sebesar Rp112 miliar dengan kontrak tahun jamak (multiyears).
Dia merinci, mingkup pekerjaan Stasiun Kebayoran yang terletak di KM 13+820 antara Stasiun Palmerah - Stasiun Pondok Ranji, meliputi pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah Utara dengan tinggi 14,5 meter dan dibangun dua lantai seluas 3.384 meter persegi dengan panjang 120 meter serta lebar 28,2 meter dapat menampung penumpang 6.609 orang.
Selain itu, pembangunan 3 peron tinggi sepanjang 212 meter yang dapat menampung penumpang 7.031 orang, sterilisasi/pemagaran ornamen, pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaaan mekanikal-eletrikal dengan daya listrik 6.000 VA.
Kemudian lingkup pekerjaan Stasiun Parung Panjang yang terletak di KM 41+463 antara Stasiun Cisauk - Stasiun Cilejit, meliputi pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah utara dengan tinggi 14,6 meter dan dibangun dua lantai seluas 756 m2 dengan panjang 21 meter serta lebar 36 meter dapat menampung penumpang 1.476 orang, pembangunan tiga peron tinggi (1 meter dari elevasi rel) dengan luas peron 2.400 m2 yang dapat menampung penumpang 4.687 orang, sterilisasi/pemagaran ornamen, pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaaan mekanikal-eletrikal dengan daya listrik 3.000 VA.
Sedangkan lingkup pekerjaan Stasiun Maja yang terletak di KM 62+548 antara Stasiun Tigaraksa - Stasiun Rangkasbitung, meliputi pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah Utara dan Selatan dengan tinggi 15,2 meter dan dibangun dua lantai seluas 570 meter persegi dengan panjang 19 meter serta lebar 30 meter dapat menampung penumpang 1.113 orang, pembangunan dua peron tinggi (satu meter dari elevasi rel) dengan luas peron 2.400 meter persefi yang dapat menampung penumpang 4.687 orang, sterilisasi/pemagaran ornamen, pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaaan mekanikal-eletrikal dengan daya listrik 3.000 VA.
Sementara pembangunan jalur Ganda dan Eletrifikasi Parungpanjang - Maja sepanjang 21 kilometer merupakan bagian dari program pembangunan jalur ganda elektrifikasi lintas Tanahabang -Rangkasbitung sepanjang 62,7 kilometer.
Hermanto menyebutkan pembangunan jalur ganda elektrifikasi Parungpanjang -Maja ini dilaksanakan dalam empat tahun anggaran mulai tahun 2012 sampai dengan 2015 menggunakan dana APBN sebesar Rp590 miliar," katanya.
"Pembangunan jalur ganda elektrifikasi ini telah dilaksanakan secara bertahap oleh Pemerintah sejak 2006," katanya.
Hingga saat ini telah terbangun sepanjang 45,6 kilometer, termasuk segmen Parungpanjang-Maja.
Diharapkan tahun depan dengan selesainya jalur ganda dan elektrifikasi lintas Maja - Rangkasbitung, maka lintas Tanah Abang - Rangkasbitung dapat sepenuhnya dioperasikan KRL Jabodetabek.
"Dengan dibangunnya tiga stasiun baru pada lintas Tanah Abang - Maja diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pinggir Jakarta untuk beralih menggunakan transportasi massal berbasis rel yaitu kereta api untuk mobilitas baik dari daerah asal (yang berada di pinggir Jakarta) menuju Jakarta begitupun sebaliknya," katanya.
Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016