Sehari setelah kembali ke playoff dengan penampilan gemilang untuk Golden State Warriors, Curry menyapu bersih 131 suara peringkat pertama untuk mendapatkan penghargaan individual tertinggi untuk kedua kali berturut-turut.
Ia bergabung dengan Johnson, Jordan, dan Steve Nash sebagai pemain-pemain guard yang pernah memenangi penghargaan secara berturut-turut, memikat para penggemar NBA sepanjang musim reguler dengan penampilan-penampilan menawannya.
Setelah menancapkan nama sebagai salah satu penembak tiga angka terbaik liga, Curry memimpin perolehan skor NBA dengan rata-rata 30,1 poin dan rekor 402 tembakan tiga angka ketika memimpin Warriors mengukir rekor tak terduga 73-9.
Pemain 28 tahun itu memiliki persentase keberhasilan tembakan tertinggi sepanjang kariernya yakni 50,4 persen, dan mencapai persentase keberhasilan 90,8 persen pada lemparan-lemparan bebas, dengan rata-rata 6,7 assist dan 5,4 rebound dalam 79 pertandingan.
Curry menjadi pemain keempat dalam sejarah NBA yang mencatatkan rata-rata 30 poin, enam assist, lima rebound, dan dua steal sepanjang musim, menyusul Rick Barry (174/1975), Jordan (tiga kali), dan Dwayne Wade (2008/2009).
Sebagai sosok penting bagi Warriors saat mereka menjuarai NBA musim lalu, Curry mencatatkan total 1.310 poin untuk meraih penghargaan sebagai pemain paling berharga 2015/2016.
Forward San Antonio Spurs Kawhi Leonard (634) berada di urutan kedua, diikuti oleh forward Cleveland Cavaliers LeBron James (631).
Musim 2015/2016 Curry tidak berarti selesai saat dia memimpin Warriors mempertahankan gelar NBA mereka.
Bermain di hanya dua dari delapan pertandingan pertama Golden State di playoff setelah harus menepi karena cedera pergelangan kaki dan kemudian lutut yang terkilir, point guard inspiratif ini kembali bermain dengan dampak besar pada Senin.
Setelah sukses melakukan pemanasan, ia masuk sebagai pemain pengganti dan menyumbangkan 40 angka untuk membawa Warriors menang 132-125 melalui perpanjangan waktu atas Portland Trail Blazers, dan memimpin 3-1 di semifinal Wilayah Barat.
"Saya berpikir tidak ada yang bisa memprediksi gebrakan ini," kata pelatih Golden State Steve Kerr mengenai Curry, yang mencetak 17 angka pada perpanjangan waktu. "Ini gila."
"Dia memainkan satu pertandingan basket dalam tiga pekan," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.H-RF)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016