"Saat ini, kecenderungan masyarakat selalu membawa power bank kemana-mana. Itu yang mesti diwaspadai karena salah satu penyebab penurunan daya baterai ponsel karena ada virus yang bekerja di ponsel itu," ujar Abbyamir di Jakarta, Rabu.
Virus tersebut tetap bekerja, meskipun tidak ada aplikasi di ponsel itu yang dihidupkan. Akibatnya baterai ponsel menjadi cepat habis.
Dia menyebut virus paling banyak terdapat pada ponsel berbasis Android karena aplikasinya yang sangat banyak serta tak berbayar pula. Tujuan dari virus tersebut tidak hanya merusak layanan di ponsel tetapi untuk mengambil data yang ada di ponsel tersebut.
"Hal ini yang perlu diwaspadai, karena bisa saja virus tersebut mengambil data perbankan seseorang dan kemudian dipergunakan untuk mengambil dana di rekening orang tersebut," jelas dia.
Virus-virus tersebut, lanjut dia, selain dari unduhan aplikasi juga bisa masuk melalui iklan-iklan yang ada di aplikasi maupun permainan di ponsel itu.
Untuk itu, Abbyamir mengingatkan masyarakat untuk menggunakan antivirus pada ponsel pintarnya. Tak hanya pada ponsel berbasis Android tetapi juga ponsel Windows dan iOS.
Direktur Utama Wiko Indonesia, Lingga Jaya, mengatakan masih sedikit masyarakat yang mengerti akan pentingnya memasang antivirus pada ponsel pintar. Padahal ponsel pintar sangat rentan akan serangan virus.
"Aplikasi di Android sangat banyak, tetapi sedikit yang tersaring serta yang benar-benar bersih dari virus," kata Lingga.
Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016