Hampir dua kali lipat kan. Kalau masuk loket harus nyiapin uang recehan dulu, kemudian nunggu waktu pengembalian dari petugasnya. Ini kan memakan waktu, nah dengan kartu non tunai ini hanya sekali tempel, sudah."
Makassar (ANTARA News) - Wakil Pemimpin BNI Wilayah Makassar Faizal Arief Setiawan bersama PT Nusantara Infrastructure yang telah meluncurkan "BNI e-Toll Card" untuk pembayaran non tunai menilai penggunaan kartu ini jauh lebih efisien daripada menggunakan uang tunai.
"Dengan BNI e-Toll Card ini, maka akan memangkas waktu transaksi saat berada di loket tol dan tentunya mengurangi antrian kendaraan," ujarnya saat peluncuran BNI e-Toll Card di Jalan Tol Seksi IV Makassar, Selasa.
Faizal mengatakan, berdasarkan data dan angka pencatatan saat berada di loket tol dengan menggunakan uang tunai, maka waktu yang dibutuhkan berkisar 15-20 detik.
Sedangkan dengan penggunaan "BNI e-Toll Card" atau kartu e-Toll lainnya, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 5-7 detik. Dengan efisiensi waktu ini, maka antrian kendaraan akan bisa diminimalisir.
"Hampir dua kali lipat kan. Kalau masuk loket harus nyiapin uang recehan dulu, kemudian nunggu waktu pengembalian dari petugasnya. Ini kan memakan waktu, nah dengan kartu non tunai ini hanya sekali tempel, sudah," katanya.
Selain itu, Faizal yang juga selaku Head of Business Banking BNI itu mengaku jika alat transaksi yang digunakan sejak lama hingga saat ini seperti material logam dan uang kertas serta tinta lainnya itu nilainya sangat besar.
Dengan metode alat transaksi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) ini, maka penggunaan alat transaksi tunai akan mulai ditinggalkan sesuai dengan konsepsi efisiensi tersebut.
Beberapa transaksi non tunai yang disosialisasikan meliputi penggunaan uang elektronik dan pembayaran dengan kartu seperti kartu debit dan kartu kredit.
Para perbankan yang sudah siap dengan GNNT ini yakni BNI dengan "tap cash", Bank Mandiri dengan uang elektronik "e-money", BRI dengan brizzi, BCA dengan flazz.
"Penggunaan alat transaksi non tunai ini akan sangat menguntungkan dan lebih efisien dilakukan. Negara juga diuntungkan karena bisa menghemat pembuatan uang cash," jelasnya.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016