Paris (ANTARA News) - Don King berkunjung ke Paris minggu ini untuk mengatur pertandingan ulang kelas penjelajah dunia antara juara O`Neil Bell dan petinju Prancis, Jean-Marc Mormeck. Kedatangan awal promotor flamboyan berambut jabrik itu bukannya berhubungan dengan rencana pertandingan tinju, melainkan secara mengejutkan melakukan hal yang lain. Promotor itu mengalihkan perhatian publik ketika menyinggung politik Prancis -- saat berada di pinggiran kota Levallois mengisi separuh dari temu persnya mengkampanyekan Walikota Levallois, Patrick Balkony, yang malah belum melakukan kampanye apapun menjelang pemilihan mendatang. Setelah berkunjung ke Paris dalam usaha memanggungkan pertandingan itu, King akan bertolak ke Vatikan untuk bertemu dengan Paus. "Paus Benediktus XVI akan menerima saya dan saya akan memintanya berdoa untuk tokoh besar Patrick Balkony," kata King, yang merasa gembira karena Balkony sudah menolongnya memanggungkan pertandingan akbar yang sedang ditatanya. Mormeck adalah petinju andalan King dan ia berharap petinju itu kembali mendapatkan gelarnya yang diambil Bell dalam pertandingan tahun lalu. "Saya akan bertemu dengan Paus Benedict XVI dan akan menjelaskan tampilnya kembali (Mormeck) melalui pertandingan yang akan diadakan di sini dan saya menyiapkan sabuk WBC untuknya," tambah King, yang mengenakan perhiasan berkilauan. Setelah mengadakan pertemuan dengan Paus, King tampaknya baru memulai memusatkan perhatiannya pada pertandingan tinju kelas berat yang akan dipanggungkannya. Setelah menjelaskan bahwa pada awalnya ia ingin agar Mormeck mendapatkan kembali gelar yang pernah disandangnya di kelas penjelajah, King menyatakan ia akan fokus pada pertandingan besar yang senyatanya. Dengan adanya empat macam gelar dunia pada 17 kelas tinju profesional, maka cabang olah raga ini akan membingungkan bagi para penonton umum. Kompetisi mini Beberapa tahun lalu, King berusaha menemukan empat petinju kelas menengah dalam satu kompetisi mini antarsesama empat petinju yang menyandang gelar. Ketika itu petinju Amerika, Bernard Hopkins, tampil sebagai pemenang dan bintang tinju telah lahir. Ia akhirnya kehilangan gelarnya tetapi namanya masih selalu disebut-sebut di kalangan pertinjuan. Sekarang King menginginkan mengadakan pertandingan sama, menemukan semua petinju di kelas berat. "Ini hal yang pasti. Hanya ini cara yang dapat ditempuh agar publik dapat mengerti," kata King, sebagaimana dilansir AFP. "Mereka harus tahu siapa sebenarnya petinju juara. Saat ini mereka amat bingung, bahkan saya juga," kata King. Empat petinju kelas berat dunia saat ini adalah, petinju dari Ukraina, Wladimir Klitschko, petinju jangkung dari Rusia, Nikolay Valuev, petinju kelahiran Kazakhstan yang bermukim di Rusia, Oleg Maskaev serta petinju Amerika, Shannon Briggs. Publik memahami dua petinju di kelas itu yang saat ini cukup dikenal adalah Klitschko dan Valuev - karena penampilan mereka belakangan ini cukup bagus ketimbang yang diperagakan dua petinju lainnya. King, sebagai ko-promotor Valuev, juga mengarahkan perhatiannya kepada Klitschko. "Ia berada dalam daftar saya. Saya menginginkan Klitschko seperti steak atau roast beef. Nikolay Valuev mengatakan kepada saya kemarin, `Saya menginginkannya Tuan King. Saya ingin menghadapinya. Ia memiliki selera bagus dan ia akan mendapatkannya," kata King. "Nikolay adalah manusia raksasa dengan hati raksasa. Ia petinju menakjubkan dan saya menyukainya. Ia selalu melindungi wanita di kawasan parkir," tambahnya. "Ia manusia kuat yang berada di luar sana dan memukul hingga rubuh orang yang mengganggu wanita atau mencuri barang mereka," katanya. Pertandingan dunia di kelas berat tampaknya sedang dinantikan dunia. Setelah bertemu dengan Paus di Vatikan, King diharapkan semakin memiliki harapan besar untuk memanggungkan pertarungan Klitschko-Valuev sampai akhirnya pertandingan itu menjadi kenyataan. (*)
Copyright © ANTARA 2007