Presiden Jokowi melawat ke luar negeri pertengahan Mei

Korea Selatan merupakan salah satu mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi dan juga pariwisata dan Korea Selatan akan dijadikan mitra Indonesia untuk akselerasi industrialisasi."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berencana melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan serta kunjungan kerja ke Rusia pada 16-20 Mei 2016, memenuhi undangan Presiden Park Geun-hye dan menghadiri KTT ASEAN-Rusia.

"Korea Selatan merupakan salah satu mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi dan juga pariwisata dan Korea Selatan akan dijadikan mitra Indonesia untuk akselerasi industrialisasi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa petang.

Selain ke Korsel, Jokowi juga akan melakukan kunjungan kerja ke Rusia untuk menghadiri KTT ASEAN-Rusia di Sochi pada 18-20 Mei 2016.

Untuk kunjungan di Korsel, selain dijadwalkan bertemu dengan Presiden Park, Jokowi juga melakukan pertemuan bisnis antara lain pertemuan bisnis "one on one" dan "Luncheon Roundtable Discussion" bersama 20 pengusaha terbesar di Negeri Ginseng.

Menlu juga menjelaskan Presiden akan memberikan pidato pada "Asian Leadership Conference" yang merupakan forum diskusi besar di Korsel yang mengangkat tema kepemimpinan dan inovasi.

Kemudian pada Rabu (18/5), Presiden akan bertolak ke Sochi, Rusia menghadiri KTT ASEAN-Rusia dan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa mitra.

Konferensi tersebut, jelas Menlu, sekaligus akan memperingati 20 tahun kemitraan positif ASEAN bersama Rusia.

"Tentunya ada beberapa MoU sebagai hasil dari kunjungan baik di Korea Selatan maupun di Rusia yang saat ini masih sedang dinegosiasikan," jelas Retno.

Presiden Jokowi pernah melakukan kunjungan kerja ke Busan, Korsel pada penghujung 2014 dan melakukan kunjungan ke sejumlah kawasan industri, salah satunya industri perkapalan.

Sebelum berangkat ke Korea Selatan, Presiden akan terlebih dulu membuka Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali pada 15 Mei 2016.