Manggarai, NTT (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono tampak terharu ketika berada di tengah puluhan masyarakat yang terpaksa mengungsi di Kantor Kecamatan Cibal, Manggarai, NTT, Kamis. Warga mengungsi karena tempat tinggal mereka luluh lantak akibat hantaman banjir dan longsor pada awal Maret. Mata Presiden Yudhoyono yang dikenal tegas itu sempat berkaca-kaca saat menyalami seorang ibu setengah baya yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan orang nomor satu dan Ibu Negara RI serta pemberian bantuannya. Dengan suara terbata-bata, Presiden kemudian mengatakan kedatangannya beserta rombongan ke tempat pengungsian itu dilakukan berdasarkan rasa sayang kepada seluruh rakyat yang tengah tertimpa musibah. "Kami ikut berduka dan memberikan bantuan sebisa mungkin. Ini musibah, oleh karena itu kita harus tetap bersabar dan tawakal," tutur Presiden saat menyalami ibu separuh baya tadi. Bahkan, Ibu negara Ani Yudhoyono yang mendampingi Presiden, terlihat menitikkan air mata saat memeluk ibu tersebut. Ani Yudhoyono lalu menggendong seorang anak balita yang bertelanjang dada sambil bertanya tentang anak tersebut. Presiden yang saat itu mengenakan safari coklat kemudian mengajak masyarakat, terutama pengungsi, untuk bangkit dari keterpurukkan dan ikut kembali membangun rumah dan desa mereka agar segera bisa ditempati kembali. Sementara itu, ketika berdialog dengan pengungsi bernama Mateus Janaro yang meminta agar pemerintah merenovasi jalan dan memindahkan permukiman serta memberi bantuan kepada pengungsi dan korban meninggal, Presiden berjanji untuk memenuhi keinginan para pengungsi. "Kita akan memberi bantuan sesuai kemampuan keuangan negara. Tapi ingat semua tidak bisa dilaksanakan seketika, perlu waktu. Pemerintah akan berusaha mempercepat," ujar Presiden Yudhoyono. Sedangkan Bupati Manggarai, Christian Rotok, dalam dialog dengan para pengungsi menjadi penterjemah untuk menjembatani masyarakat yang berbicara dengan bahasa daerah, dengan Presiden dan rombongan yang berbicara dengan bahasa Indonesia. Menurut data terakhir di lokasi kejadian, jumlah pengungsi di Kabupaten Manggarai mencapai 5.818 orang, sedangkan di Kecamatan Cibal saja ada 1.005 orang. Jumlah korban meninggal dalam tanah longsor di Manggarai pada 3 Maret lalu mencapai 43 orang, dan 26 orang hilang. Selain itu, 573 rumah mengalami kerusakan berat. (*)

Copyright © ANTARA 2007