Vienna (ANTARA News) - OPEC siap mempertahankan tingkat produksi yang sudah ada dalam pertemuan Kamis, kata para delegasi, namun organisasi ini khawatir turunnya pasar modal di AS kemarin dapat menandai pelambanan di negara konsumsi energi terbesar dunia itu. Bursa saham berguguran kembali Rabu karena kekhawatiran mengenai dampak buruk di sektor perumahan di AS yang memukul saham keuangan. FTSE turun 2,6 persen. Saham di AS tergerus semakin dalam meski indeks Dow Jones ditutup lebih tinggi. Minyak mentah berada di posisi 58 dolar per barel, menyentuh level terendah sejak pertengahan Februari dan berakhir naik satu sen. Menteri Perminyakan Nigeria Edmund Daukoru, yang berbicara setelah pertemuan panel penasehat OPEC, mengatakan resiko yang dihadapi minyak lebih disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yag melambat. "Pasar sedang turun. Ada sejumlah pertanda. Level cadangan minyak tinggi," katanya dikutip Reuters. Panel itu diperkirakan merekomendasikan pertemuan para menteri Kamis untuk mempertahankan pembatasan produksi, meskipun ada seruan dari Lembaga Energi Internasional untuk meningkatkan ekspor. Para menteri perminyakan OPEC dari negara produseun minyak di Teluk mendukung pendirian itu dalam pembicaraan terpisah Rabau pagi. "Ekonomi dunia melambat. China mendingin, India mendingin, meski AS menjadi mesin. Jika anda letakkan seluruh faktor bersama termasuk pertumbuhan non OPEC itu masih tetap menurun. Jadi kami lihat perlunya melaksanakan pemangkasanpenuh." Daukoru mengulangi seruannya untuk memangkas pasokan sampai 1,7 juta barel per hari, sekitar enam persen dari pasokan, yang disetujui oleh OPEC dalam dua pertemuan terakhir pada Oktober dan Desember. Kalangan analis memperkirakan OPEC, yang memompa lebih dari sepertiga minyak dunia, membuat perbaikan dengn menurunkan produksi satu juta barel per hari. OPEC memungut data yang lebih dekat menjadi 1,2 juta barel. Menteri Perminyakan Iran, Kazem Vaziri-Hamaneh, yang juga duduk sebagai dewan penasehat mengatakan OPEC khawatir atas ketidakstabilan pasar yang dapat menghambat investasi energi. Dia mengatakan panel merekomendasikan pertemuan OPEC kembali Juni untuk meninjau situasi. Sepuluh negara OPEC yang menyetujui pembatasan produksi sampai 25,8 juta barel per hari. Harga minyak mulai turun dari 78,40 dolar AS pada Juli 2006.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007