Semua rakyat Indonesia harus menjiwai Pancasila termasuk anggota Aspin, jangan hidup yang aneh-aneh,"

Boyolali (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengajak para peternak sapi yang tergabung Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (Aspin) Boyolali agar menjiwai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia.

"Semua rakyat Indonesia harus menjiwai Pancasila termasuk anggota Aspin, jangan hidup yang aneh-aneh," kata Zulkifli Hasan disela kegiatan "Sosialisasi Empat Pilar MPR RI terhadap anggota Aspin" di asrama Haji Donohudan Boyolali, Jateng, Selasa.

Menurut Zulkifli Hasan, kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut yakni Pancasila, Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika, dan Undang Undang Dasar 1945 ini, sangat penting terhadap anggota Aspin di Boyolali.

Zulkifli menambahkan, sosialisasi dilakukan terhadap Aspin karena salah satu masuk kategori darurat, seperti harga daging menjelang Lebaran dijual mencapai Rp150 ribu per kg. Padahal harga daging di Malaysia saja hanya sekitar Rp90 ribu per kg.

Presiden Joko Widodo, kata Zulkifli, dalam rapat belkum lama ini, meminta agar harga daging bisa diturunkan, sehingga semua rakyat dapat menikmatinya.

Oleh karena itu, pihaknya bertemu dengan anggota Aspin tersebut bagaimana mereka bisa mendapat untung, tetapi juga dapat swasembada daging, dan harga di pasar juga terjangkau oleh rakyat.

"Kami melakukan sosialisasi mengenai empat pilar sebagai dasar berbangsa dan bernegara ini, agar masyarakat lebih mengerti dan melaksanakan," kata Zulkifli Hasan.

Pihak berharap kepada masyarakat agar idelogi negara harus betul-betul dimengerti, dilaksanakan, dan tidak hanya dipahami, tetapi menjadi budaya perilaku seluruh manusia Indonesia.

Zulkifli mengakui selama 18 tahun ini, persaudaraan kebangsaan, cinta Tanah Air, penghargaan terhadap simbol-simbol negara dan pahlawan mulai kurang dipahami.

"Inilah, yang harus dilakukan sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara tidak hanya MPR saja, tetapi semua elemen pemerintah sehingga dapat berhasil," katanya.

Menyinggung soal kaos atau baju simbol lambang komunis saat ini, Zulkifli mengatakan jangan ditanggapi terlalu reaktif. Karena, ada dua tingkatan pertama anak-anak muda sekarang hanya ikuti tren, sehingga perlu diingatkan. Namun, jika suatu gerakan atau idelogis lain yang harus dilarang dengan tegas.

"Karena, idelogi kita harus Pancasila. Jika idelogi lain harus ditindak tegas," kata Zulkifli.

Sementara kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan tersbeut dihadiri oleh 800-san anggota Aspin Boyolali, dan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Klaten.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016