Malaysia kedatangan lebih banyak turis dari Timur Tengah, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic Economic Forum) ke-12 yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2016.
"Ini merupakan forum yang memiliki reputasi untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dengan berbagai kalangan di dunia Islam," kata Bambang dalam jumpa pers terkait penyelenggaraan WIEF ke 12 di Jakarta, Selasa.
Bambang menjelaskan forum ini akan menjadi ajang bagi para generasi muda, terutama yang memiliki Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), untuk saling bertukar ide dan pendapat dengan pelaku bisnis dengan negara lain.
"Kami bisa mengenalkan kepada pebisnis muda Indonesia untuk mengembangkan usahanya dengan pelaku bisnis dengan kawasan Timur Tengah dan negara Afrika yang memiliki populasi muslim terbesar, untuk mengembangkan pasar diversifikasi ekspor," katanya.
Selain itu, Bambang mengatakan sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, forum ini bisa mengenalkan potensi pariwisata, budaya, busana serta industri kreatif untuk mengundang turis dari Timur Tengah atau negara muslim lainnya.
"Malaysia kedatangan lebih banyak turis dari Timur Tengah, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Untuk itu, Indonesia harus lebih friendly dengan para wisatawan dan mengemas paket daerah tujuan pariwisata dengan lebih baik," ujarnya.
Beberapa isu pokok lainnya yang akan dibahas dalam WIEF 12 adalah terkait penerbitan sukuk untuk pembiayaan infrastruktur, pengintegrasian produk halal dan keuangan syariah, pengembangan industri makanan halal dan pengembangan industri busana islam secara global.
Selain itu, peningkatan akses pendanaan bagi UMKM, pengintegrasian UMKM ke dunia digital ekonomi, pengembangan "crowd funding platform", percepatan inovasi dengan menghubungkan bisnis "startup" dengan perusahaan besar dan penanaman budaya desain pemikiran untuk bisnis.
Sementara, Ketua WIEF Foundation, Tun Musa Hitam yang ikut hadir dalam jumpa pers mengatakan Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang ideal karena memiliki kesamaan dengan tema WIEF 2016 yaitu "Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan".
Menurut dia, Indonesia merupakan pasar berkembang dengan fundamental ekonomi yang kuat dan memiliki sejumlah UMKM yang memiliki potensi untuk tumbuh berkembang secara internasional dan membuka lebih banyak kesempatan untuk berbisnis dengan komunitas global.
Selain itu, Indonesia merupakan pasar kuat di kawasan ASEAN, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan salah satu mesin yang penting dalam pertumbuhan ekonomi global, sehingga bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah yang terus berkembang pesat.
"Kami memahami, pemberdayaan usaha merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia. Selain itu, sebagai negara dengan fundamental ekonomi kuat dan basis UMKM yang besar, Indonesia merupakan tempat ideal untuk mendorong kegiatan bisnis dan ini sejalan dengan tema forum," kata Tun Musa Hitam.
Sejumlah pemimpin negara, tokoh negara dan delegasi dari 100 negara di seluruh dunia, diharapkan bisa menghadiri forum WIEF ke 12 dan memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan serta peluang seputar dunia usaha dan membentuk peta bisnis secara global.
Pewarta: Satyagraha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016