Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS dan pasar ekuitas AS menunjukkan penguatan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni jatuh 27,40 dolar AS, atau 2,12 persen, menjadi menetap di 1.266,60 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Logam mulia dibuka lebih tinggi pada Senin. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya akan naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka biasanya logam mulia akan naik.

Para pedagang sedang menunggu rilis Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (Job Openings and Labor Turnover Survey) Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa, bersama dengan laporan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, serta penjualan ritel dan indeks harga produsen pada Jumat.

Semua laporan ini akan diawasi ketat oleh The Fed ketika mereka memutuskan kapan untuk menaikkan suku bunga.

Tentang logam mulia lainnya pada Senin, perak untuk pengiriman Juli turun 43,80 sen, atau 2,50 persen, menjadi ditutup pada 17,089 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot 38,30 dolar AS, atau 3,53 persen, menjadi ditutup pada 1.046,80 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016