Di Indonesia, kita harus satu persepsi tentang Islam yang aman, damai dan berkemanusiaan. Baru setelah itu kita bicara lantang di luar negeri atau di PBB,"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan umat Islam harus bersatu terlebih dahulu baru berbicara ke dunia internasional seperti PBB.

"Di Indonesia, kita harus satu persepsi tentang Islam yang aman, damai dan berkemanusiaan. Baru setelah itu kita bicara lantang di luar negeri atau di PBB," kata Said di acara International Summit of the Moderate Islamic Leaders (ISOMIL), Jakarta, Senin.

Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi besar membawa Islam ke arah yang lebih baik jika bersatu. Muslim di Indonesia juga harus menjadi pelopor Islam damai di seantero dunia sehingga menjadi panutan bagi Islam di belahan dunia lain, terutama Timur Tengah.

Indonesia melalui NU, kata dia, juga telah menunjukkan Islam mampu bersanding dengan nasionalisme.

Selama ini, lanjut dia, NU mencintai dan membela Indonesia karena menyadari nasionalisme dapat menopang negara menjadi kokoh. Jika suatu negara stabil maka dapat menjamin berlangsungnya dakwah Islam yang baik.

"Kalau Tanah Air kita tidak kuat, bagaimana mungkin mau bangun aktivitas dakwah Islam," kata dia.

ISOMIL sendiri diselenggarakan PBNU pada 9-11 Mei 2016. Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka kegiatan yang diikuti oleh sekitar 400 peserta dari berbagai negara, terutama Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia, Asia, dan sejumlah kiai Indonesia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016