Washington (ANTARA News) - Eksekutif nomor dua Facebook Inc, Sheryl Sandberg memuji para ibu tunggal di peringatan Hari Ibu, seraya mengakui dia tidak pernah benar-benar memahami kesulitan membesarkan anak-anak tanpa pasangan atau suami hingga suaminya meninggal tahun lalu.
"Saya tidak benar-benar mengerti bagaimana sulitnya untuk sukses di tempat kerja ketika Anda kewalahan di rumah," tulisnya dalam pesan mingguan yang diunggah ke akun Facebooknya seraya menambahkan bahwa kematian suaminya, Dave Goldberg, "telah merumuskan kembali apa arti menjadi seorang ibu. "
Sandberg, 46, yang bergabung dengan Facebook pada 2008 sebagai kepala operasi untuk media sosial populer itu, kehilangan suaminya dalam kecelakaan treadmill saat mereka berlibur di Meksiko Mei 2015.
Pasangan itu, yang menikah selama 11 tahun, memiliki dua anak, seorang putra dan putri.
"Sebelum Dave meninggal, saya memiliki pasangan untuk berbagi baik suka dan tanggung jawab orangtua. Kemudian, tanpa peringatan, saya seorang diri," tulis Sandberg, seperti dikutip Reuters.
Dia juga meminta dukungan publik dan perusahaan yang lebih besar untuk para ibu tunggal yang bekerja, mengutip data yang menunjukkan jumlah perempuan yang membesarkan anak-anak mereka sendiri di AS telah meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1970-an, dan 40 persen keluarga itu hidup dalam kemiskinan.
AS adalah satu-satunya negara ekonomi maju di dunia yang tidak menjadikan pembayaran cuti bersalin sebagai suatu kebijakan nasional, dan 35 persen dari ibu tunggal mengalami rawan pangan.
Pesan Sandberg tidak menyebutkan kebijakan cuti orang tua Facebook, yang memberikan empat bulan cuti berbayar kepada semua karyawan penuh waktu ketika mereka menjadi ibu atau ayah baru.
"Saya menyadari betapa sangat beruntungnya saya tidak menghadapi beban keuangan yang dialami banyak ibu tunggal dan janda," tulis Sandberg, yang kekayaan bersihnya menurut Forbes senilai 1,4 miliar dolar AS.
Dia juga mengakui bagaimana beberapa kritikus mengeluh bahwa dia memberi sedikit perhatian terhadap kesulitan yang dihadapi ibu tunggal bekerja dalam buku laris yang ditulisnya pada 2013, "Lean In: Women, Work and the Will to Lead".
"Mereka benar," katanya. "Saya tidak akan pernah mengalami dan memahami semua tantangan yang sering dihadapi ibu tunggal, tapi saya mengerti lebih banyak daripada yang saya tahu tahun lalu."
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016