Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menargetkan semakin banyak sekolah yang menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Tahun sebelumnya peserta UNBK hanya 41 sekolah, tahun ini ada 984 SMP yang mengikuti UNBK. Ada lonjakan kira-kira 2.300 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Mendikbud di Jakarta, Senin.

Pelaksanaan UNBK memiliki beberapa keunggulan yakni lebih efesien baik dari segi biaya dan waktu, serta dinilai tidak mudah terjadi kebocoran dan kecurangan soal. Selain itu, variasi soal pada UNBK juga lebih bervariasi.

UN tingkat SMP/MTS dimulai pada Senin dan diikuti oleh 4.052.068 siswa dari 52.630 sekolah. Kemudian siswa yang mengikuti paket B sebanyak 162.242 siswa dari 5.757 sekolah dan SMPLB sebanyak 2.242 siswa dari 696 sekolah.

Mendikbud melakukan inspeksi mendadak persiapan pelaksanaan UN tingkat SMP di sejumlah sekolah di Jakarta Utara yakni SMPN 114 dan SMPN 30 Jakarta.

"Pantauan kita, pelaksanaan UN di sejumlah wilayah berjalan baik," terang dia.

Mantan Rektor Paramadina itu mengingatkan para peserta UN maupun guru untuk menjaga kejujuran dan percaya pada jawaban sendiri. Dengan demikian, akan mendapatkan hasil yang terbaik.

"Kalau dulu masyarakat yang melaporkan kecurangan, maka pada tahun ini yang melaporkan adalah negara."

Sejak tahun lalu, UN tidak lagi menjadi prasyarat kelulusan. Lulus tidaknya seorang siswa SMP ditentukan guru mata pelajaran. Sekolah lah yang berperan penting dalam proses kelulusan tersebut.

"Sejak tahun lalu pula, ada dua angka yang dilaporkan yakni akademik dan indeks integritas. setiap sekolah akan mendapatkan indeks integritas," cetus dia.

Indeks integritas merupakan indeks kejujuran sekolah dalam menyelenggarakan UN. Sekolah yang memiliki indeks integritas tinggi maka akan mendapatkan piagam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Indeks integritas itu diketahui dari pola jawaban peserta UN di sekolah itu. Penghitungan indeks tersebut menggunakan ilmu pengukuran.

Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016