Medan (ANTARA News) - Agung Laksono dan Aburizal Bakrie memiliki keinginan sama yakni regenerasi di tubuh Partai Golkar sehingga keduanya sepakat untuk tidak mencalonkan diri dalam bursa ketua umum pada musyawarah nasional luar biasa.
Sebelum menghadiri pembukaan kampanye calon ketua umum Partai Golkar untuk Zona I Pulau Sumatera di Medan, Minggu malam, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengaku sudah berjanji dengan Aburizal Bakrie (ARB) dan sepakat untuk mengutamakan kepentingan partai.
Karena itu, ia dan ARB sepakat untuk menyerahkan kepemimpinan Partai Golkar pada kader lain yang lebih muda dan diyakini mampu mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
"Serahkan pada generasi muda dan ada regeneasi. Jadi, bukan sekedar munaslub, tetapi untuk melahirkan regenasi," katanya.
Meski tidak mencalonkan diri, tetapi Agung Laksono memiliki "jagoan" yang diharapkan dapat mengembalikan kebesaran parpol berlambang pohon beringin tersebut.
Namun Agung Laksono enggan menyebutkan nama. "Tidak etis saya jawab, pasti ada," katanya.
Menurut dia, pihaknya menyerahkan seluruh pengurus provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih delapan calon ketua umum yang akan bertarung dalam munaslub.
Sebagai wakil ketua umum, Agung menilai seluruh kandidat memiliki kualitas yang baik dan mempunyai "kans" (peluang) dalam munaslub yang diselenggarakan pada 15-17 Mei 2016.
"Tapi kansnya ada yang besar, ada yang kecil, tetapi saya belum tahu," katanya.
Tanpa menyebutkan nama, Agung memberikan apresiasi terhadap calon ketua umum Partai Golkar yang tidak mempunyai agenda lain dalam munaslub.
"Tidak ingin menjadi ini, jadi presiden, calon wakil presiden. Tapi betul-betul ingin membangun kembali Partai Golkar," kata mantan Ketua DPR RI itu.
Dalam menentukan pilihan, Agung Laksono mengharapkan pemilik suara dalam munaslub tidak mengedepankan politik uang, tetapi berdasarkan visi misi dan gagasan dalam mengembangkan Partai Golkar.
"Siapa orangnya, kita lihat nanti. Tapi tidak didasarkan money politic, melainkan visi misi dan gagasan. Jadi, pemilihannya bukan atas wani piro," katanya.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016