Kurang dari 24 jam setelah menyaksikan perayaan Leicester City yang meraih gelar juara, Spurs gagal menuntaskan permainan meski memimpin terlebih dahulu pada menit ke-15, ketika Son Heung Min mengecoh kiper Southampton Fraser Forster.
Southampton selalu terlihat berbahaya dan mampu menyamakan kedudukan ketika Dusan Tadic mengendalikan bola untuk kemudian menyodorkannya kepada Davis, yang memasukkan bola dari jarak dekat pada menit ke-31 di White Hart Lane.
Kombinasi yang sama menghasilkan gol penentu kemenangan "The Saints" pada pertengahan babak kedua, ketika Davis memainkan operan satu-dua dengan Tadic di tepi kotak penalti dan mencetak gol melalui tembakan mendatar yang gagal dihentikan Hugo Lloris di sudut bawahnya.
"Kami masih berada di posisi yang hebat dan jika kami melihat ke belakang ke awal musim, kami semua semestinya bangga," kata manajer Spurs Mauricio Pochettino.
"Kami perlu melihat ke diri kami sendiri, bukan kepada tetangga kami (Arsenal). Kami perlu berpikir seperti klub besar, bukan mencemaskan apa yang terjadi di rumah lain. Kami perlu mengubah mentalitas, untuk menjadi kuat, untuk menjadi klub besar."
Manajer Southampton Ronald Koeman senang dengan pencapaian timnya.
"Jika kami dapat menang lagi pada pekan depan di kandang sendiri, kami akan memiliki 63 angka -- pencapaian yang benar-benar fantastis oleh tim. Kami akan bermain di Eropa, dan itu penting bagi klub-klub dan para pemain."
(Uu.SYS/C/H-RF/B/A020)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
