"Hal itu terjadai karena pengguna KRL musiman yang tidak ingin mengantre panjang di loket akhirnya memilih menggunakan KMT," kata Kepala Humas PT KCJ, Eva Chairunnisa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan lonjakan pengguna jasa KRL yang terjadi hingga 15 persen pada musim liburan kali ini juga berdampak pada kepadatan antrean di loket stasiun karena mayoritas pengguna KRL musiman masih menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB).
"Sehingga setiap akan melakukan perjalanan penumpang harus menuju loket untuk mengisi tarif atau pun menukarkan uang jaminan kartu," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan penjualan KMT diikuti dengan sosialisasi langsung di stasiun terkait manfaat tiket berlangganan.
"Fasilitas kartu yang tidak memiliki masa kedaluwarsa juga tidak perlu membuat pengguna khawatir kehilangan saldo yang ada pada kartu meskipun KMT tidak digunakan dalam waktu lama," ujarnya.
KCJ pun telah menyiapkan beragam varian KMT seperti dalam bentuk gelang, gantungan kunci, dan stiker.
Selain sosialisasi KMT, PT KCJ juga menyikapi kepadatan penumpang di stasiun pada musim liburan dengan menambah fasilitas e-ticketing seperti perangkat standing reader yang digunakan untuk fasilitas pengembalian uang jaminan kartu.
"Sekitar 12 standing reader serta petugas tiket tambahan ditempatkan di sejumlah stasiun besar padat penumpang antara lain Bogor, Jakarta Kota, dan Tanah Abang," jelasnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016