Yogyakarta (ANTARA News) - Tim voli putri Jakarta Pertamina Energi melenggang ke putaran final Proliga 2016, meskipun kalah dari Gresik Petrokimia 3-1 dalam putaran final four kedua di GOR Amongrogo, Sabtu.
Pertamina Energi mengumpulkan poin sembilan dengan 12 set menang dan sembilan set kalah sehingga bertengger di posisi dua klasemen sementara, sedangkan Gresik Petrokimia mengumpulkan poin enam dengan tujuh set menang dan 11 set kalah sehingga berada di posisi tiga.
Sedangkan di posisi puncak yang juga sudah mengamankan tiket ke final adalah Jakarta Electrik PLN dengan poin 11 dan set menang 12 serta set kalah tiga. Sementara PGN Popsivo sudah memastikan tersingkir dalam pertandingan sebelumnya karena hanya memiliki satu poin dengan empat set menang dan 12 set kalah.
"Target kami menang, tetapi meskipun anak-anak sudah berusaha, kami kalah. Kalau dari hitung-hitungan set, hasilnya (pertandingan besok) apapun kami aman masuk final," ujar pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang usai pertandingan.
Dalam laga terakhir final four esok, Pertamina Energi akan bertemu dengan Jakarta Pertamina Electrik. Risco akan menggunakan laga tersebut untuk persiapan sebelum bertemu di final.
"Tak-tik dan strategi akan tetap melihat, kami akan mempelajari Electrik di pertandingan besok," tuturnya.
Manajer Pertamina Energi Sutrisno mengatakan dalam pertandingan melawan Gresik Petrokimia, banyak pelajaran yang telah diambil.
"Kami sudah empat kali bertemu Petrokimia, tiga kali menang dan ini kalah. Pelajaran yang diambil sepandai-pandainya melompat bisa lengah juga," ujar dia.
Sementara itu, Gresik Petrokimia yang menang dengan angka 3-1 (31-29, 25-20, 18-25, 25-23) sudah bermain dengan bagus.
"Seharusnya kami menang 3-0 dan besok juga 3-0 agar bisa lolos final. Namun, hari ini anak-anak bermain bagus," kata pelatih Petrokimia Li Huanning.
Menurut dia, laga hari ini lebih baik dari kemarin, apalagi ia memberikan kepercayaan penuh kepada para pemain untuk bermain tanpa tekanan.
Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016