Jember (ANTARA News) - Kontes Robot Indonesia Regional IV di Politeknik Negeri Jember, Jawa Timur, 6-7 Mei 2016, diikuti sebanyak 91 tim dari 34 perguruan tinggi negeri dan swasta dari Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan.
Ketua Panitia Kontes Robot Indonesia Nugroho Setyo Wibowo di Jember, Jumat, mengatakan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 akan mempertandingkan lima divisi yakni Kontes Robot (Asia-Pasifik Broadcasting Union) ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, KRPAI tipe berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
"Sebanyak 91 tim itu terdiri dari 17 tim KRAI, 30 tim KRPAI tipe beroda, 25 tim KRPAI tipe berkaki, lima tim divisi KRSBI, dan 14 tim KRSTI," tuturnya di Gedung Olahraga Perjuangan 45 Kampus Politeknik Negeri Jember (Polije).
Sebanyak 34 perguruan tinggi negeri (PTN) dan PTS yang mengikuti Kontes Robot Indonesia Regional IV meliputi Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Masing-masing divisi dalam kontes robot Indonesia memiliki tema yang berbeda setiap tahun, sehingga mahasiswa harus membuat robot sesuai dengan tema yang ditentukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)," katanya.
Ia menjelaskan tema KRAI 2016 mengacu pada ABU Asia-Pacific Robot Contest 2016 di Bangkok yakni temanya "Efisiensi Energi Terbarukan" selaras dengan tema ABU Robocon 2016 yakni "Clean Energy Recharging The World".
"Pada KRAI terdapat dua robot yakni eco-robot dan hybrid-robot yang bekerja sama untuk memasang propeller ke mesin turbin angin," ujarnya.
Sedangkan untuk tema KRPAI 2016 yakni Robot Cerdas SAR Pemadam Api yang mengacu pada "Trinity College International Robot Contest" dengan memiliki dua tipe yakni robot berkaki dan robot beroda.
Untuk tema KRSTI menampilkan robot yang dapat menari berdasarkan gerakan seni tari dan budaya bangsa di Indonesia dan tema KRSTI 2016 yakni "Robot Penari Topeng Betawi", kemudian untuk KRSBI mengangkat liga sepak bola robot humanoid.
"Kami berharap sebagai tuan rumah bisa memenangkan juara umum KRI 2016, namun kami mengimbau kepada peserta dari Polije untuk tetap tenang dan memberikan karya yang terbaik saja, tanpa memikirkan harus menang," katanya.
Sementara pendamping tim peserta KRAI dari Polije, Benny Widyawan mengatakan timnya tidak memiliki beban harus menang dalam Kontes Robot Indonesia, meskipun menjadi tuan rumah dalam kontes robot tersebut.
"Kami akan memberikan karya yang terbaik dalam KRI 2016 dan berkompetisi tanpa beban dan memang ada sejumlah kesulitan dalam venue KRAI yang sudah dicoba, namun kami akan memperbaiki, agar robot bisa memanjat turbin angin di venue itu," tuturnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016