New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir cenderung datar atau sedikit berubah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor menghindari taruhan baru menjelang laporan ketenagakerjaan AS untuk April pada Jumat.
Saham-saham telah dibuka lebih tinggi, tapi reli pagi segera melemah. Para investor takut laporan ketenagakerjaan pada Jumat waktu AS tidak akan cukup kuat untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi sedang meningkat setelah pada kuartal pertama lamban.
"Saya tidak berpikir ada yang ingin mengambil posisi menjelang data ketenagakerjaan besok," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Financial. "Besok bisa berarti akhir dari kemunduran atau percepatan kemunduran."
Indeks Dow Jones Industrial Average sedikit menguat 9,45 poin (0,05 persen) menjadi ditutup pada 17.660,71. Indeks berbasis luas S&P 500 turun tipis 0,49 poin (0,02 persen) menjadi berakhir di 2.050,63, sementara indeks komposit Nasdaq kehilangan 8,55 poin (0,18 persen) menjadi 4.717,09.
Tesla Motors jatuh 5,0 persen karena para analis bereaksi skeptis terhadap pengumuman pembuat mobil listrik bahwa ia sedang menambah dua tahun hingga 2018 jangka waktu untuk membangun 500.000 mobil per tahun. "Kami tidak percaya Tesla akan mampu mencapai total produksi 500.000 unit pada 2018," kata catatan dari JPMorgan Chase.
Raksasa e-dagang Tiongkok, Alibaba, yang tercatat di AS, melonjak 4,0 persen karena melaporkan lonjakan 39 persen dalam pendapatannya menjadi 3,75 miliar dolar AS, menentang pelambatan ekonomi Tiongkok dan meningkatnya persaingan di pasar e-dagang terbesar di dunia. Yahoo, yang sahamnya juga dimiliki, naik 2,6 persen.
Kraft Heinz naik 3,7 persen karena mengatakan inisiatif pemotongan biaya setelah merger dua raksasa makanan itu berkembang lebih cepat dari yang diharapkan, mengimbangi efek dari melemahnya permintaan untuk beberapa produk utama.
Perusahaan produsen pakaian Fitbit anjlok 18,8 persen karena memproyeksi laba per saham delapan sampai 11 sen untuk kuartal kedua, jauh di bawah 26 sen per saham yang diperkirakan oleh para analis. Proyeksi tersebut mengangkat kekhawatiran tentang meningkatnya biaya operasi, demikian AFP.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016