Jakarta (ANTARA News) - Energi listrik akan sangat dibutuhkan dalam jumlah sangat besar khususnya dalam pengolahan hasil tambang, seperti nikel, biji besi, bauksit, tembaga, yang saat ini sedang dikembangkan di luar Jawa.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menghadiri Sidang Anggota Dewan Energi Nasional ke 17 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, Rabu malam.
"Demikian pula gas bumi, industri masih membutuhkan pasokan dengan harga yang bersaing untuk bahan baku atau feedstock industri pupuk dan petrokimia serta untuk energi dalam proses produksi," ujar Saleh melalui siaran pers.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gas industri, telah disampaikan usulan harga untuk Jawa Barat dan Jawa Timur sebesar 7,18 dollar AS per MMBTU,Sumatera Utara sebesar 8,9 dollar AS per MMBTU.
Selain itu, harga gas untuk industri pupuk di Teluk Bintuni diusulkan maksimal 5 dollar AS per MMBTU.
Usulan itu disampaikan melalui surat Menteri Perindustrian No. 524 tanggal 17 November 2015 kepada Menteri ESDM tentang Usulan Harga Gas Bumi sebagai Bahan Baku dan Energi bagi Industri.
Terkait dengan pemanfaatan batubara domestik untuk industri, direncanakan pembangunan industri gasifikasi batubara dan turunannya di Muara Enim dan Mesuji.
Rinciannya, rencana pembangunan industri petrokimia di Muara Enim diperkirakan membutuhkan batu bara sebanyak 4,2 juta ton per tahun dari cadangan batubara setempat sebesar 438.000 juta ton dan akan menyerap tenaga kerja 1.196 orang.
Sementara itu, rencana pembangunan industri serupa di Mesuji, Lampung diperkirakan bakal melahap batubara 10 juta ton per tahun dari cadangan batubara setempat sebesar 820 juta ton. "Serapan tenaga kerja langsung diprediksi 1.513 orang dan 20 – 30 ribu tenaga kerja tidak langsung," ujar Saleh.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016