Jakarta (ANTARA News) - Puncak arus lalu lintas lewat darat dalam rangka libur panjang akhir pekan diperkirakan terjadi, Rabu (4/5) malam berdasarkan pernyataan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.
"Fenomena perjalanan masyarakat sudah mulai terlihat pergerakannya, puncak malam ini dan kami sudah mengantisipasi kemacetan dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kemenhub Eddy Gunawan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Badan pengatur Jalan Tol, Ditjen Bina Marga, Badan Usaha Jalan Tol, Polri, Dishub Provinsi dan kabupaten/kota.
Eddy mengatakan upaya yang dilakukan oleh Kemenhub, di antaranya optimalisasi operasional dan kelancaran lalu lintas di jalan tol dengan pemberlakukan sistem buka tutup.
Dia mengatakan akan memfokuskan upaya pengaturan di titik-titik potensi kemacetan, di antaranya Cikarang Utama, Cikunir, tempat istirahat (rest area), Cikopo KM 66, Cibubur dan Jagorawi.
"Kami mengimbau kepada para pengguna jalan untuk membawa perbekalan secukupnya, mengisi bahan bakar kendaraan, memeriksa kelaikan kondisi kendaraan dan kesehatan jasmani pengemudi serta menganjurkan penggunaan kartu elektronik untuk pembayaran tol," katanya.
Selain itu, lanjut dia, untuk kendaraan berat dapat mengambil jalan alternatif pantura atau pansela untuk mengurangi beban pada ruas Jalan Tol Cipali.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo dalam kesempatan sama mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri untuk mengatur kendaraan agar bebannya terbagi ke arah Pantura, Tol Cipali dan Lintas Tengah Jawa serta jalur wisata dan alternatif.
"Yang perlu kami sampaikan, khusus untuk tol Cipali hanya boleh keluar sampai Kanci karena jalur Pejagan itu sedang dalam perbaikan," katanya.
Sugihardjo mengatakan telah ditambahkan pula gardu di Tol Cipali, yaitu 15 gardu plus tiga gardu satelit di Cikopo dan di Palimanan terdapat 11 gardu plus tiga gardu.
Sementara itu, untuk jalur penyeberangan, lalu lintas utama, di antaranya Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, telah dilakukan pengaturan pola operasi kapal.
"Jadi, pada saat padat, akan digunakan kapal lebih besar biasanya puncak pada malam hari, sementara kapal kecil digeser untuk hari yang tidak padat pada siang hari," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016