Jakarta (ANTARA News) - Aksi jual di bursa global (global sell off) menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ, sehingga mengalami pelemahan sebesar 1,4 persen pada perdagangan sesi pagi, Rabu. IHSG sesi pagi ditutup anjlok 25,253 poin menjadi 1.772,149 dan indeks LQ45 melemah 5,897 poin atau 1,55 persen ke level 375,523. Volume perdagangan mencapai 1,004 miliar unit saham dengan nilai Rp1,055 triliun dari 14.746 kali transaksi. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas dalam Fokus Pagi, mengatakan pelemahan indeks seiring dengan pelemahan indeks di seluruh bursa global. Menurut Paramitra, kekecewaan terhadap data ekonomi di AS serta permasalahan terhadap `sub-prime lending` AS memicu pasar global koreksi cukup dalam. Hal tersebut juga mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi jual, tambahnya. Penurunan yang besar di Wall Street tadi malam, dimana Dow Jones Industrial turun 1,97 persen setelah data menunjukkan tunggakan kredit kepemilikan rumah di AS meningkat telah menggiring bursa di kawasan Asia, seperti Tokyo dan Hongkong, berjatuhan. Indeks utama Bursa Efek Tokyo (TSE), Nikkei-225 jatuh 512,04 poin atau 2,98 persen menjadi 16.666,80 pada istirahat makan siang dan Indeks Utama Hongkong, Hang Seng terjun 526,72 poin atau 2,72 persen ke posisi 18.806,41. Pada perdagangan sesi pagi ini, saham yang turun mendominasi pasar mencapai 113 jenis dibanding yang naik 23 dan 29 tidak bergerak harganya. Penurunan indeks dipimpin oleh merosotnya hampir semua saham unggulan, seperti Tambang Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Saham TINS terkoreksi Rp300 menjadi Rp10.400, BMRI melorot Rp75 ke posisi Rp2.475, ANTM anjlok Rp150 di harga Rp10.150, TLKM turun Rp150 menjadi Rp9.250 dan PGAS terjun Rp200 ke Rp9.200. Sementara saham Astra Internasional (ASII) naik sendirian dan Bank Danamon tak bergerak harganya. ASII menguat Rp100 menjadi Rp14.350 dan BDMN tertahan di harga Rp5.900. (*)
Copyright © ANTARA 2007