Perkembangan Dik Ana (Amelia, red.) sangat luar biasa. Sekarang sudah mampu berjalan, sedikit demi sedikit. Saat pertama kali datang ke sini, kekuatan ototnya hanya dua dari seharusnya lima."
Semarang (ANTARA News) - Ana Amelia, siswi sekolah dasar yang lumpuh karena dijahili kawannya menjalani fisioterapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang dan sudah mulai belajar berjalan.

Sudah sejak dua hari lalu, Amelia menjalani terapi, dan Rabu ini, remaja berusia sembilan tahun itu kembali diterapi bersama tim dipimpin Kepala Instalasi Fisioterapi RSUD Kota Semarang, dr. Rini Ekowati.

Rini Ekowati menjelaskan Amelia mengalami kelemahan pada keempat fungsi organ geraknya akibat trauma di daerah tulang belakang, namun setelah difisioterapi menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Sudah hampir sebulan, Amelia yang tinggal di Jalan Gotong Royong RT 01/RW 03, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang, mengalami kelumpuhan dan tidak bisa menggerakkan sebagian tubuhnya.

Kelumpuhan yang dideritanya berawal dari kejahilan sejumlah kawan sekolahnya yang menarik kursi saat Amelia hendak duduk sehingga menyebabkannya terjatuh dengan posisi duduk, pada 31 Maret 2016.

Namun, efek dari kejadian itu dirasakan siswi kelas III SD Negeri Mangkang Wetan 02 Semarang itu, setelah dua hari kemudian dengan sebagian tubuhnya yang terasa kaku hingga tidak bisa digerakkan.

"Perkembangan Dik Ana (Amelia, red.) sangat luar biasa. Sekarang sudah mampu berjalan, sedikit demi sedikit. Saat pertama kali datang ke sini, kekuatan ototnya hanya dua dari seharusnya lima," katanya.

Namun, kata dia, setelah tiga hari menjalani perawatan intensif dan fisioterapi di RSUD Kota Semarang sudah menunjukkan perkembangan dengan kekuatan otot yang meningkat menjadi empat, atau mendekati normal.

"Kekuatan kakinya sekarang sudah empat, sementara tangan masih tiga. Kalau normalnya kekuatan harus lima. Proses recovery berjalan baik. Sebelumnya, kan Dik Ana tidak bisa melawan gravitasi bumi," katanya.

Meski demikian, Amelia masih harus dipasangi penyangga leher agar tidak terjadi pergerakan di daerah leher yang berlebihan yang dikhawatirkan menekan syaraf-syaraf di kedua kaki dan tangannya.

Indah Cahyani, ibunda Amelia yang setia menunggui buah hatinya selama dirawat di Ruang Bima RSUD Kota Semarang, mengucapkan syukur atas perhatian dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

"Sejak Senin (2/5) lalu, Amelia sudah mendapatkan penanganan medis di sini (RSUD Kota Semarang, red.). Harapan kami, Amelia bisa segera sembuh dan bisa menjalani rutinitasnya, terutama bersekolah," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016