Pemerintah, tidak pernah dengan cara apa pun, memberi tebusan. Tidak ada tebusan. Oleh karena itu, kita juga tidak ingin ada karena kalau tebusan, itu nanti bisa terulang."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap upaya negosiasi pembebasan empat warga Negara Indonesia, yang diduga menjadi korban penyanderaan kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina, dapat terkoordinasi dengan baik.

Pemerintah pun membuka diri jika ada lembaga kemanusiaan yang ingin turut membangu dalam proses negosiasi dan pembebasan keempat sandera tersebut.

"Ya kita terbuka bagi siapa saja yang ingin membantu, (tetapi) tentu harus ada koordinasi," kata Wapres Kalla di Jakarta, Rabu.

Wapres mengatakan negosiasi pembebasan keempat sandera tersebut akan lebih baik jika dilakukan secepatnya.

Namun, Pemerintah beserta pihak terkait perlu memahami kondisi di lapangan mengingat lokasi keempat sandera tersebut berbeda dengan tempat penyanderaan 10 WNI yang sudah dibebaskan pada akhir pekan lalu.

Dia juga menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan menuruti permintaan kelompok radikal penyandera dengan memberikan uang tebusan guna membebaskan empat WNI tersebut.

Pemerintah tetap mengupayakan negosiasi demi keselamatan dan kemanusiaan sandera beserta keluarganya.

"Pemerintah, tidak pernah dengan cara apa pun, memberi tebusan. Tidak ada tebusan. Oleh karena itu, kita juga tidak ingin ada karena kalau tebusan, itu nanti bisa terulang," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kondisi lapangan tempat dugaan penyanderaan empat WNI berbeda dengan lokasi penyanderaan 10 WNI yang telah dibebaskan pada akhir pekan lalu.

Oleh karena itu, Retno menambahkan, upaya negosiasi dan pembebasan keempat sandera tersebut tergantung pada situasi lapangan.

"Tadi ada beberapa teman yang menanyakan apakah templatenya akan sama, ini tergantung pada situasi lapangan yang dinamis. Tidak mungkin satu template bisa dipakai untuk berbagai kasus karena setiap kasus memiliki karakterisik yang berbeda-beda," kata Retno.

Pemerintah Indonesia masih terus bekerja bersama dengan berbagai pihak dalam upaya pembebasan empat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Indonesia masih bekerja keras untuk pembebasan empat anak buah kapal (ABK) kapal TB Henry yang disandera di Filipina, dengan menggunakan berbagai cara dan strategi pembebasan.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016