Menurut siaran pers Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Rabu, ICP pada April tercatat 37,20 dolar AS per barel, lebih tinggi dari harga bulan sebelumnya 34,19 dolar AS per barel.
ICP bulanan terus mengalami kenaikan setelah mencapai titik terendah 27,49 dolar AS per barel pada Januari 2016. Namun kemudian naik menjadi 28,92 dolar AS per barel pada Februari.
Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian ESDM menyebutkan, peningkatan ICP pada April 2016 terutama akibat kenaikan permintaan minyak mentah dunia dan gasoline.
Selain itu terjadi penurunan suplai dan produksi minyak mentah dunia serta penurunan stok minyak komersial, gasoline, dan distillate. Penurunan penggunaan menara bor minyak (oil rig) dunia juga ikut mempengaruhi.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi antara lain oleh perkiraan produksi minyak Tiongkok pada 2016 yang direvisi lebih rendah dan kenaikan permintaan minyak India.
Harga minyak mentah utama juga rata-rata naik selama April. Dibandingkan pada Maret, harga minyak mentah WTI (Nymex) naik 3,16 per dolar AS barel menjadi 41,12 dolar AS per barel.
Sementara harga Brent (ICE) naik 3,55 dolar AS per barel menjadi 43,34 dolar AS per barel dan Basket OPEC naik 2,96 dolar AS per barel menjadi 37,62 dolar AS per barel.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016