Stuttgart, Jerman (ANTARA News) - Militan ISIS membunuh seorang tentara Amerika Serikat dari pasukan elite Navy SEAL setelah menerobos garis belakang pertahanan Kurdi dan menyerbu sebuah kota dalam ofensif terbesar mereka pada beberapa bulan terakhir.
Anggota pasukan elite AS itu adalah tentara AS ketiga yang tewas dalam kontak senjata langsung sejak koalisi pimpinan AS melancarkan kampanye militer pada 2014 untuk "meruntuhkan dan menghancurkan" moral ISIS dan sekaligus dianggap sebagai keterlibatan lebih dalam AS dalam konflik di Irak dan Suriah itu.
"Ini kematian di medan pertempuran, tentunya, dan kehilangan yang sangat diratapi," kata Menteri Pertahanan Ash Carter kepada wartawan selagi melawat Jerman.
Seorang pejabat pertahanan AS yang menolak menyebutkan jati dirinya mengatakan bahwa tentara yang gugur ini adalah dari Navy SEAL.
Selama ini pasukan elite SEAL dianggap sebagai pasukan operasi khusus AS yang paling mampu melancarkan misi-misi berbahaya. Identitas dan pangkat sang tentara tewas ini dirahasiakan oleh AS.
Seorang perwira senior dalam pasukan Kurdi Peshmerga yang tengah bertempur melawan ISIS di Irak utara mengatakan tentara elite itu tewas di dekat kota Tel Asqof, sekitar 28 km dari benteng pertahanan ISIS di Mosul.
Para militan ISIS menduduki kota itu pagi hari buta Selasa lalu namun kemudian segera diusir lagi hari itu juga oleh Peshmerga. 20 serangan udara koalisi membantu gerak maju Peshmerga lewat jet-jet tempur F-15 dan drone.
Tentara Navy SEAL itu tewas akibat kontak senjata langsung dengan ISIS selagi menjalankan misi menjadi penasihat dan membantu pasukan lokal di Irak.
Juru bicara Carter, Peter Cook, mengatakan insiden itu terjadi ketika ISIS menyerang posisi Peshmerga sekitar 3 sampai 5 km di belakang garis pertahanan Peshmerga.
Gedung Putih menegaskan tentara elite itu tewas bukan dalam misi tempur.
"Dia tidak berada di garis depan. Namun dia berada dua mil di belakang garis tempur, dan ternyata berada dua mil dari garis depan antara pasukan Irak dan ISIS adalah sangat berbahaya," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
Bulan lalu ISIS menyerang sebuah pangkalan AS yang menewaskan Sersan Louis Cardin dari Korps Marinir dan melukai delapan tentara AS lainnya yang tengah melancarkan tembakan perlindungan kepada pasukan Irak.
Dalam kontak senjata ini, paling sedikit 25 wahana tempur ISIS dihancurkan dan lebih dari 80 militan tewas, sedangkan Peshmerga kehilangan 10 pejuangnya.
Peshmerga juga berhasil mengusir ISIS dari Bashiqa dan Khazer, sekitar 40 km arah barat ibu kota daerah otonomi Kurdi, Erbil.
ISIS sudah mundur sejak pasukan Irak menguasai kembali kota terbesar di Irak bagian barat, Ramadi, Desember lalu.
Bulan lalu pasukan Irak menduduki kembali daerah Hit sehingga memukul ISIS jauh ke utara sepanjang lembah Eufrat, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016