Jakarta (ANTARA News) – Pengamat Politik Boni Hargens mengatakan negara harus memberi penghargaan kepada TNI dan BIN (Badan Intelijen Negara) terkait keberhasilan membebaskan warga negara Indonesia yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.
"Ini murni keberhasilan kerja intelijen kita dan TNI terutama. Saya amati betul bagaimana proses kerja intelijen kita dengan dukungan penuh dari TNI dalam mengupayakan pembebasan para sandera," kata Boni kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan TNI dan BIN memainkan peranan penting dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Kepulauan sulu, bagian selatan Philipina.
Boni mengatakan diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang kelompok radikal yang menyandera WNI tersebut, termasuk cara yang efektif berkomunikasi dengan mereka.
Ia mencontohkan pada saat penyanderaan wartawan Metro TV, Meutya Hafid , di Timur-Tengah, intelijen Indonesia yang bertugas di kawasan tersebut, Saud Ahmad, turut berperan aktif melakukan komunikasi dengan kelompok penyandera di Irak itu dan berhasil membebaskan Meutya.
"Operasi seperti ini selalu merupakan keunggulan intelijen, karena berkomunikasi dengan para teroris itu tidak mudah," ujar mantan juru bicara Relawan Jokowi itu.
Boni menilai tidak mungkin menghadapi kelompok seperti Abu Sayyaf hanya dengan mengandalkan diplomasi. "Intelijen dan TNI memainkan peranan penting di sini (pembebasan sandera)," ujar akademisi yang juga Dewan Pengawas Perum LKBN Antara itu.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016