MEA merupakan persaingan individu, karena yang bersaing itu merupakan individu. Sehingga yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kemampuan dari individu tersebut,"
Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Podomoro Jakarta, Cosmas Batubara mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan persaingan individu, bukan persaingan tingkat institusi.
"MEA merupakan persaingan individu, karena yang bersaing itu merupakan individu. Sehingga yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kemampuan dari individu tersebut," ujar Cosmas di Jakarta, Selasa.
Pelopor gerakan mahasiswa angkatan 66 tersebut mengatakan untuk menghadapi MEA, setiap individu harus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya serta penguasaan bahasa.
"MEA bukanlah hal yang menakutkan, tetapi merupakan tantangan yang menarik. Untuk itu setiap individu harus membekali dirinya dengan kemampuan untuk bisa bersaing pada level global," kata dia.
Cosmas menyebut penguasaan bahasa asing yang baik merupakan bagian penting dalam persaingan global. Untuk itu, mahasiswa harus membiasakan diri menggunakan bahasa asing dalam keseharian.
Perguruan tinggi juga berperan dalam meningkatkan kemampuan individu tersebut. Untuk itu mutu dari perguruan tinggi harus tetap terjaga.
Mantan Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru tersebut menambahkan, perguruan tinggi yang dipimpinnya berhasil membuktikan kualitasnya dengan sertifikasi internasional yang diraih yakni ISO 9001: 2008 dari PT SGS Indonesia.
"Penerapan sistem manajemen ini merupakan bagian dari tekad kami untuk mengelola perguruan tinggi dengan tata kelola yang baik dan benar," terang dia.
Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, terlebih dahulu dilakukan audit eksternal mencakup bagian akademik dan non akademik. Aspek yang diaudit mulai dari kelengkapan dokumen prosedur operasional, instruksi kerja, hingga pemantauan pelaksanaan di lapangan.
Direktur Utama PT SGS Indonesia, Guy Escarfail mengatakan sistem manajemen mutu tersebut harus dijadikan pedoman dalam pengelolaan perguruan tinggi sehari-hari.
"Dengan menerapkan manajemen mutu yang baik, maka akan menghasilkan lulusan yang berkualitas pula," tutur Escarfail.
Escarfail mengingatkan agar perguruan tinggi tidak terlena dan tetap beroperasional sesuai dengan prosedur yang telah disepakati.
(I025)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016