Bogor (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono memperkenalkan khazanah budaya Dayak dan Melayu kepada para istri dubes negara sahabat, korps diplomatik, serta para istri pejabat tinggi yang tergabung dalam RIA Pembangunan dan istri mantan pejabat tinggi dalam acara tahunan RIA Pembangunan.
"Saya mengajak hadirin semua untuk lebih mengenal dua provinsi di Indonesia, yaitu Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Pekanbaru, Riau," kata Ibu Ani Yudhoyono dalam sambutannya di acara "Coffee Morning" di Istana Bogor, Selasa, sambil mempersilakan para hadirin menikmati hidangan khas kesenian dan kebudayaan masing-masing daerah itu.
Untuk lebih mendekatkan budaya Dayak dan Melayu kepada para tamu, Ruang Garuda di Istana Bogor sengaja disulap, sehingga menyerupai kondisi asli kedua provinsi itu, lengkap dengan berbagai gerai kerajinan khasnya.
Provinsi Riau menampilkan tarian Rentak Bulian dari suku pedalaman Talang Mamak, peragaan busana batik Riau rancangan Chossy Lattu, serta busana tradisi Kabupaten Kuansing, busana pengantin Kabupaten Kampar, Rokan Hulu. Indragiri Hulu, Siak, dan Kuansing.
Sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah menampilkan tarian Harimpai Hapakat, yaitu tarian pergaulan muda-mudi Dayak Kabupaten Barito Utara, tarian Sababuka Kabupaten Kapuas, tari Iruang Wundrung dari kota Palangkaraya, peragaan busana pengantin Barito Utara, pengantin Bawi Kuwu, pengantin Keraton Kotawaringin Barat, pengantin Dayak Dusun serta peragaan busana batik Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Negara juga mengucapkan terima kasih atas bantuan negara-negara sahabat kepada para korban banjir di Jakarta bulan lalu.
"Kita semua mengalami pengalaman beberapa waktu yang lalu dengan banjir besar di Jakarta yang menyulitkan, dengan tertutupnya beberapa daerah. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan itu. Saya juga mendengar bahwa sebagian besar dari Anda semua mengulurkan bantuan untuk para korban, dan saya sangat menghargai bantuan Anda untuk para korban," kata Ibu Ani yang juga Ketua RIA Pembangunan.
Selain menyajikan kekayaan budaya kedua suku di Indonesia itu, Ibu Ani juga menceritakan sejarah Istana Bogor kepada para tamu undangan serta berbagi informasi mengenai isu internasional, seperti pemanasan global, perubahan iklim, kekhawatiran akan berbagai bencana di berbagai belahan bumi, seperti banjir dan gempa.
Acara tahunan RIA Pembangunan tersebut biasanya diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, namun kali ini dipindahkan ke Istana Bogor dengan harapan para undangan dapat mengenal lebih banyak tempat bersejarah di Indonesia.
Hadir juga dalam kesempatan itu Ibu Mufidah Kalla selaku wakil Ketua RIA Pembangunan, dan Ibu Triesna Jero Wacik selaku Ketua Pelaksana. (*)
Copyright © ANTARA 2007