Yogyakarta (ANTARA News) - Pengelola tempat wisata dan edukasi Taman Pintar menargetkan pertukaran dua zona yang ada di tempat wisata tersebut dapat diselesaikan pertengahan tahun untuk menyambut libur panjang sekolah dan Lebaran.
"Saat ini, proses pertukaran dua zona yaitu Memorabilia dan perpustakaan terus dilakukan. Pertengahan tahun sudah selesai sehingga siap menyambut libur panjang sekolah dan Lebaran," kata Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Yunianto, pertukaran dua zona tersebut dilakukan untuk memberikan kemudahan akses kepada pengunjung sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh wahana dan zona yang ada di Taman Pintar dengan alur yang lebih baik.
Gedung Memorabilia menempati sebuah gedung yang berada di halaman Taman Pintar, sedangkan perpustakaan berada di Gedung Kotak sehingga pengunjung harus membayar tiket untuk bisa mengakses perpustakaan.
"Jika perpustakaan dipindahkan ke depan atau ke Gedung Memorabilia, maka pengunjung atau masyarakat umum bisa datang dan menikmati perpustakaan tanpa harus membayar tiket masuk," katanya.
Selain koleksi berupa buku, perpustakaan di Taman Pintar juga menyediakan komputer untuk mengakses "Ensiklotepi" yaitu informasi mengenai ilmu pengetahuan dalam bentuk film animasi.
Sedangkan Gedung Memorabilia berisi sejarah bangsa, mulai dari sejarah Keraton Kasultanan Yogyakarta, tokoh pendidikan dan sejarah presiden Republik Indonesia dari masa ke masa.
Sementara itu, untuk menyambut libur panjang akhir pekan, Taman Pintar memperkirakan akan ada kenaikan jumlah pengunjung khususnya pengunjung dari rombongan keluarga.
"Kenaikan pasti ada. Tetapi, kami selalu berharap agar pengunjung tetap bisa nyaman berada di Taman Pintar karena tempat wisata ini luasnya terbatas," katanya.
Yunianto menambahkan, Taman Pintar justru berusaha menjaga pemerataan jumlah pengunjung yang datang setiap hari sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah pengunjung pada saat "low season" dan "peak season".
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016