Menurut Chief Marketing Officer Telkomtelstra Sri Safitri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, hal tersebut penting karena seorang pemasar profesional masa kini tidak bisa hanya membekali diri dengan kemampuan bercerita ("story telling") dan berwawasan ("visioner").
"Harus cakap di bidang teknologi, khususnya dalam mengolah data menjadi acuan untuk menciptakan strategi guna mencapai target perusahaan. Kiat pertama adalah mengutamakan low hanging fruits," ujar Sri.
"Low hanging fruits" maksudnya adalah target-target yang mudah dijangkau, dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak memerlukan energi juga daya yang terlalu besar.
Kedua, pemasar diminta terus melakukan komunikasi secara konsisten dengan seluruh unit untuk membangun budaya digital perusahaan.
Selanjutnya, memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait teknologi digital dengan tujuan menciptakan pengalaman yang baik untuk pelanggan.
Kemudian memanfaatkan beragam teknologi yang selalu berkembang dengan pesat setiap waktu demi memudahkan hubungan dengan konsumen.
Kelima, pemasar profesional harus dapat melakukan perencanaan apa saja yang dapat dilakukan secara digital untuk memahami apa yang menjadi kebutuhan utama pelanggan sebelum menginformasikan keuntungan dari produk baik barang ataupun jasa yang ditawarkan.
"Para pekerja dan praktisi harus memahami bahwa teknologi tidak hanya digunakan oleh unit bisnis yang bergerak di bidang teknologi informasi saja, tetapi juga dapat dioptimalkan untuk mendukung beragam kegiatan operasional demi meningkatkan pendapatan," tutur Sri.
Pewarta: Michael TA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016