Jakarta (ANTARA News) - Khofifah Indar Parawansa (42) boleh dibilang "perempuan seksi" di panggung politik sehingga tak mengherankan jika dalam bulan Maret saja sudah dua partai besar yang "melamar" dirinya. Padahal, secara resmi mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era kepresidenan Gus Dur itu saat ini masih tercatat sebagai anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada acara gerak jalan memperingati ulang tahun ke-73 GP Ansor dan ke-61 Muslimat NU di Jombang tanggal 3 Maret, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengutarakan lamarannya. Surya yang juga Menteri Koperasi dan UKM merayu Khofifah agar bersedia balik ke "rumah lama". Khofifah sebelum bergabung degan PKB memang kader PPP. Belum sempat menjawab lamaran PPP, Khofifah lagi-lagi mendapat lamaran serupa. Kali ini dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir. "PAN siapkan karpet merah untuk menyambut Mbak Khofifah," kata Sutrisno saat menghadiri peresmian pembentukan divisi SAR Gerakan Pemuda Ansor, organisasi yang dipimpin Saifullah Yusuf, di Jakarta, Senin (12/3). Keberanian dua pemimpin partai besar itu melamar Khofifah terkait dengan ancaman DPP PKB yang hendak merecall Ketua Umum Muslimat NU tersebut. Dengan berterus terang, Soetrisno menyebut Khofifah sebagai "manusia langka", muda usia, pintar, matang dalam politik, dan memimpin organisasi besar di lingkungan NU.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007