Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi waktu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menuntaskan evaluasi, review dan redesain Kompleks Hambalang Bogor hingga awal 2017.
Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit di Jakarta, Senin, menyebutkan terkait hasil kajian tim audit teknis, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri PUPR untuk melanjutkan evaluasi dan review menyeluruh terhadap hal-hal yang telah direkomendasi tim audit teknis terutama terkait daya dukung lingkungan dari aspek geologi dan geoteknik.
Menurut Sukardi, penentuan pemanfaatan Komplek Hambalang akan dilakukan setelah kajian teknis selesai.
Ia menyebutkan setelah beberapa waktu lalu menyambangi Komplek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang untuk memeriksa keadaan aset negara yang terlantar tersebut, Senin sore, Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas untuk mendengarkan laporan mengenai audit teknis kelanjutan proyek tersebut.
Dalam ratas, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan tim ahli audit teknis memaparkan hasil kajian dari aspek bangunan gedung, aspek geologi dan geoteknik serta dari aspek tata saluran air dan sistem drainasenya.
Rekomendasi dari tim ahli adalah proses konstruksi Kompleks Hambalang dapat dilanjutkan dengan persyaratan, yakni: setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan penanganan tata salir, review ulang perhitungan struktur atas dan bawah terhadap seluruh bangunan gedung eksisting, penataan ulang dan dipastikan bangunan baru, baik gedung dan infrastruktur tidak berdiri di atas timbunan.
Sebelumnya dalam ratas tanggal 30 Maret 2016, Presiden Jokowi menugaskan Menteri PUPR untuk melakukan audit teknis terkait rencana rekonstruksi dan pemanfaatan Kompleks Hambalang.
Audit teknis diperlukan untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur bangunan, mengetahui stabilitas tanah serta tata salir Kompleks Hambalang.
Selain audit teknis, Presiden dalam ratas tanggal 30 Maret 2016 juga menginstruksikan dilakukan audit hukum dan audit keuangan.
Renovasi GBK
Sementara itu terkait renovasi Gelora Bung Karno (GBK), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat kunjungan ke London, Inggris, dua minggu lalu, Presiden sempat melihat langsung Queen Elizabeth Park, tempat penyelenggaraan London Olympic tahun 2012.
"Saya melihat, saat ini, kawasan Olympic Park tersebut, setelah Olimpiade berakhir bukan hanya jadi pusat olahraga tapi telah menjadi area publik, public space bagi masyarakat London," ujar Presiden Jokowi.
Presiden berharap renovasi GBK ini nantinya juga bisa menjadi landmark Kota Jakarta, landmark Indonesia yang kemanfaatan publiknya dapat berlangsung untuk jangka panjang. Jadi bukan hanya bermanfaat untuk penyelenggaraan Asian Games saja.
Presiden juga mengingatkan perlunya diperhatikan standarisasi serta kualitas bahan dari infrastruktur yang di renovasi. Penggunaan produk dalam negeri dan memperhatikan aspek estetika desain juga diperlukan.
"Khusus estetika desain, GBK harus betul-betul memiliki nilai tambah, memiliki karakter sebagai nation heritage yang bersejarah," ucap Presiden Jokowi
Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016