Samarinda (ANTARA News) - Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendatangkan pelatih dari Mongolia (China) untuk membina para atlet Judo daerahnya guna meraih prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII-2008 di Kaltim. "Kami sengaja mendatangkan satu palatih dari luar negeri untuk membina para atlet Judo Kaltim, kata Ketua Umum Penprov PJSI Kaltim, Achmad Husry," di Samarinda, Selasa. Ia mengatakan bahwa pelatih asal Mongolia, Dashongro sudah berpengalaman menangani atlet karena pernah menangani atlet Sea Games Malaysia sehingga diharapkan atlet Kaltim di bawah bimbingan pelatih asing itu dapat meraih prestasi pada PON XVII. Menurut dia, PJSI Kaltim akan melihat dulu perkembangan atlet setelah dibina pelatih Mongolia tersebut karena ada program-program atlet Judo Kaltim "try out" ke luar negeri dirasa lebih efektif dengan mendatangkan pelatihnya ke Kaltim. Husry menjelaskan bahwa untuk saat sekarang belum berani memasang target perolehan medali pada PON XVII dari 16 medali yang diperebutkan, dengan mendatangkan pelatih akan melihat apa saja kekurangan dan melakukan perbaikan. Dikemukakannya bahwa untuk mencari bibit- bibit atlet Judo sejak Minggu (11/3) di Stadion Sempaja, PJSI menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang diikuti sebanyak tujuh Pencab PJSI yang berada di kabupaten kota. Tujuh daerah yang mengirimkan atletnya diantaranya Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim) Balikpapan, Bontang, Bulungan dan Tarakan. Kejurda yang diterapkan adalah sistim Promosi Degradasi dan hasilnya nantinya akan dikirim mewakili Kaltim pada Kejurnas PJSI pada 24-25 Maret Jawa Barat. Jadi bisa dikatakan Kejurda ini merupakan ajang promosi bagi atlet Kaltim. Kini ada 10 Pejudo yang terdaftar sebagai atlet lapis pertama Kaltim, yang kini telah memasuki TC Mandiri, jika dalam Kejurda mereka gagal menjadi juara maka mereka bisa tersisih dan digantikan atlet yang berpresatasi lainnya. "Jadi Kejurda merupakan ajang promosi degradasi, jika tidak mampu menunjukkan prestasi mereka akan mengalami degradasi," kata Achmad Husry. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007