Peserta upacara yang bertumbangan ini sebagian besar adalah siswa-siswi SMA dan sederajat, serta satu orang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang. Mereka langsung dibawa petugas PMI ke mobil ambulans untuk diberi pertolongan pertama.
Peserta upacara yang pingsan ini karena terlalu lama berdiri dan kena terik matahari. Selain itu, mereka juga kekurangan asupan akibat tidak sarapan terlebih dulu sebelum mengikuti upacara.
"Oleh karena itu, mereka yang pingsan ini langsung kami beri snack dan roti," kata Kepala Seksi Pelayanan PMI Kota Malang, Heri, di sela memberikan pertolongan pertama bagi peserta upacara yang pingsan.
Dalam memeriahkan Hardiknas 2016 tersebut, sekitar seribu orang siswi dari seluruh SD se-Kota Malang menyuguhkan tarian kolosal Topeng Bapang Santiko di kawasan Bundaran Tugu Kota Malang. Tarian tersebut disuguhkan usai upacara Hardiknas yang dihelat di halaman Balai Kota Malang.
Upacara peringatan Hardiknas tidak hanya digelar di halaman Balai Kota Malang saja, hampir di seluruh sekolah di Kota Malang juga menggelar upacara yang sama, bahkan di beberapa sekolah mewajibkan siswa-siswinya untuk mengenakan pakaian adat Nusantara.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016