Padang (ANTARA News) - Total kerugian akibat bencana gempa bumi berkekuatan 5,8 hingga 6,3 Skala Richter (SR) melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar), seminggu lalu (6/3), melonjak menjadi Rp1,446 triliun dari data sehari sebelumnya hanya sekitar Rp800 miliar. Data resmi dikeluarkan Sekretariat Sarkorlak Penanggulangan Bencana Pemprov Sumbar, Selasa, menyebutkan, hingga Selasa (13/3) siang total kerugian mencapai Rp1,446 triliun, sehari sebelumnya Senin (12/3) total kerugian yang terdata baru sekitar Rp800 miliar. Sedangkan jumlah korban tewas tercatat mencapai 67 orang, luka berat 558 orang dan luka ringan sebanyak 364 orang serta ribuan mengungsi ke tenda-tenda. Rumah warga yang rusak berat tercatat 13.302 unit, rusak sedang (12.892 unit) dan rusak sedang (17.679). Kerugian materil terbesar terjadi di Kabupaten Tanah Datar dengan total kerugian mencapai Rp497 miliar, disusul Padang Pariaman (Rp378,39 miliar), Agam (Rp245,1 miliar), Padang Panjang (Rp146,17 miliar), Kota Solok (Rp74,44 miliar) dan Kota Bukittinggi (Rp68,59 miliar). Di ibukota Sumbar, Padang gempa tersebut menyebabkan dua korban tewas dan tiga luka ringan, 23 unit rumah rusak berat, 40 unit rusak sedang dan 47 unit rusak ringan. Gempa tektonik itu berpusat pada koordinat 0`47 Lintang Selatan (LS), 149 Bujur Timur (BT), sekitar 11 kilometer arah Barat Daya Kota Batusangkar. Korban meninggal akibat gempa ini tersebar di Kabupaten Solok 16 orang, Tanah Datar (11 orang), Padang Pariaman (3 orang), Agam (15 orang), Kota Solok (6 orang), Payakumbuh (2 orang), 50 Kota (1 orang), Padang Panjang (4 orang), Bukitinggi (7orang) dan Padang (2 orang). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007