Pekanbaru (ANTARA News) - Dari 15 kantong populasi gajah di Riau, enam kantong diantaranya dalam kondisi sangat kritis dan kritis, pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan antara manusia dan gajah. Humas WWF Syamsidar di Pekanbaru, Selasa, mengatakan enam kantong populasi gajah yang kritis dan sangat kritis tersebut adalah bagian barat daya daerah Tesso Nilo, wilayah hutan Bukit Suligi, daerah Minas, Muara Fajar dan sekitarnya. Kemudian, wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT) Batu Gajah dan sekitarnya, daerah Koto Tengah, Kepenuhan di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu dan Hutan Lindung Mahato dan sekitarnya. "Akan tetapi untuk daerah-daerah kantong yang tidak kritis, kondisinya pun saat ini sangat memprihatinkan, mungkin yang bisa dikatagorikan dalam kondisi baik hanya di Tesso Nilo," katanya. Ia mengatakan, saat ini diperkirakan gajah sumatera yang ada di Riau hanya sekitar 350 ekor yang tersebar di 15 kantong populasi gajah tersebut. Ia menyebutkan, kantong-kantong populasi gajah yang diperkirakan masih baik diantaranya di wilayah Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan sekitarnya, konsesi PT Riaupulp di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi. Kemudian, wilayah HPT Tesso Nilo bagian Tenggara, HPT Tesso Nilo Bagian Utara, Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling di Kabupaten Kuantan Singingi dan Kampar, cagar alam Bukit Bungkuk dan Siabu di Kampar. Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil di Kabupaten Bengkalis dan Siak dan di Hutan Produksi Bagansiapiapi di Kabupaten Rokan Hulu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007