Jakarta (ANTARA News) - Juara dunia tinju kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA), Chris John, menegaskan bahwa dirinya siap, jika kembali harus bekerja sama dengan promotor Albert Papilaya untuk pertarungan berikutnya.
Kepada wartawan di Jakarta, Selasa, Chris John mengatakan bahwa tidak mempermasalahkan berbagai kontroversi yang sempat mewarnai pertarungannya saat mempertahankan gelar menghadapi penantangnya Jose Rojas asal Venezuela.
Pada pertarungan yang berlangsung 12 ronde di Gedung Tenis Tertutup Gelora Bung Karno Senayan Jakarta 3 Maret 2007, Chris John menang angka secara mutlak dan mengantongi hadiah uang senilai Rp1,8 miliar.
Mengenai kerjasama dengan promotor Albert Papilaya, Chris John menegaskan bahwa dirinya akan menyerahkan keputusan tersebut kepada pihak manajemennya yang dipimpin Tony Priatna.
Acara jumpa pers yang digelar di sebuah restoran di Senayan itu sekaligus untuk meluruskan pemberitaan yang beredar sebelumnya, salah satunya adalah berita yang menyatakan promotor membayar Chris John dan Rojas menggunakan cek kosong.
Masalah tersebut telah diselesaikan di kantor Badan Pembina dan Pengawas Olahraga Profesional Indonesia (BPPOPI) Senayan Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Albert mengatakan bahwa siap jika kembali dipercaya untuk menggelar pertarungan untuk mempertahankan gelar bagi Chris John dengan bayaran yang lebih besar.
"Tapi, saya tentu tidak bisa memaksa agar Chris John mau bertarung di Indonesia karena ada berita Chris ingin mempertahankan gelar di luar negeri," katanya.
Sebagai promotor yang ingin mengorbitkan petinju di Tanah Air, Albert juga mempertanyakan kualitas pelatih Craig Cristian.
Menurut Albert, Cristian sebenarnya tidak memberikan kemajuan, meski Chris John mampu mempertahankan gelar, karena dalam kenyataannya kondisi fisiknya justru menurun.
Menurunnya kondisi fisik tersebut terlihat saat pertarungan menghadapi Rojas, karena Chris sebenarnya berpeluang untuk memukul roboh lawannya yang lebih tua sepuluh tahun itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007