Semarang (ANTARA News) - Ibu rumah tangga di Jawa Tengah termasuk kelompok berisiko tinggi tertular virus/sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS), karena jumlah penderita dari kelompok ini menempati urutan kedua setelah kalangan wiraswasta, demikian PKBI. Menurut Koordinator Program Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah, Johan Reza, di Semarang, Selasa, jumlah ibu rumah tangga yang mengidap HIV/AIDS di Jateng tercatat 69 orang atau 13,43 persen melebihi kasus Pekerja Seks Komersial (PSK) yang 7,87 persen atau 40 orang. Dari sekitar 514 pengidap HIV/AIDS di Jateng, kalangan wiraswasta menduduki urutan pertama dengan jumlah penderita 100 orang atau 19,44 persen. Mengingat termasuk risiko tinggi tertular virus mematikan itu, ia menyarankan, ibu rumah tangga menerapkan seks cara aman (safe sex). "Lebih penting dari itu, suami harus memegang erat setia satu pasangan," katanya. Ia menjelaskan, jika ibu hamil telah tertular HIV/AIDS, memiliki risiko anak yang dikandungnya bisa tertular. Menurut dia, selama ini program pencegahan hanya terpusat pada kalangan PSK dengan menjalankan program pendampingan secara berkesinambungan, sehingga kalangan ibu rumah tangga malah kurang diperhatikan, padahal mereka juga termasuk kelompok risiko tinggi tertular HIV/AIDS. Untuk itu, lanjut dia, selama ini PKBI Jateng telah menggabung dua progran layanan jaringan yang saling berkaitan, yaitu kesehatan produksi (kontrasepsi, kehamilan) dan kesehatan seksual. "Ibu-ibu yang datang ke klinik PKBI untuk konsultasi atau memasang alat KB dan `pap smear test` (deteksi dini penyakit kanker rahim) selalu kami berikan pengetahuan dan pendampingan mengenai PMS dan HIV/AIDS," kata dia. Reza mengatakan, penularan HIV/AIDS oleh ibu hamil HIV positif terhadap bayi juga dapat dicegah, jika sang ibu telah berkomitmen penuh dan mengerti beberapa faktor yang dapat dilakukan untuk pencegahan. Saat ini, PKBI telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan beberapa LSM yang berkompeten sedang menggalakkan program pendampingan untuk ibu hamil pengidap HIV/AIDS dalam uapaya menekan risiko dan pencegahan penularan pada bayi. Program itu adalah Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT). "Dalam program pendampingan itu, ibu rumah tangga diberikan pengetahuan dan cara pencegahan dengan memperhatikan siklus tinggi/rendahya jumlah virus HIV (CD4) dalam tubuh sebelum berhubungan intim dengan pasangan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007