Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan indeks BEI pekan ini atau periode 25--29 April 2016 mengalami penurunan sebesar 1,55 persen ke posisi 4.838,583 poin
"Menurunnya IHSG mempengaruhi nilai kapitalisasi pasar BEI di sepanjang periode itu, tercatat mengalami perubahan menjadi Rp5.136 triliun dari Rp5.217 triliun di akhir pekan sebelumnya," papar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa aksi investor asing di sepanjang periode 25--29 April 2016 yang mencatatkan jual bersih senilai Rp1,95 di pasar modal Indonesia menambah beban bagi pergerakan IHSG.
Meski IHSG menurun, lanjut dia, rata-rata nilai transaksi harian BEI di sepanjang periode 25--29 April 2016 mengalami kenaikan 4,76 persen menjadi Rp6,29 triliun dari Rp6,00 triliun dibandingkan periode pekan sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan itu, rata-rata volume transaksi harian ikut meningkat 9,47 persen dan rata-rata frekuensi harian tumbuh 0,66 persen.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa untuk menjaga fluktuasi IHSG, otoritas Bursa masih memberlakukan batasan "auto rejection" yang dituangkan dalam Keputusan Direksi PT BEI Nomor: KEP-00096/BEI/08-2015 sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian.
Auto Rejection merupakan penolakan secara otomatis oleh sistem perdagangan Bursa (Jakarta Automated Trading System/JATS) terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli Efek Bersifat Ekuitas yang dimasukkan ke JATS akibat dilampauinya batasan harga atau jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang ditetapkan oleh Bursa.
Secara terpisah, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa menjelang akan dirilisnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada pekan depan, indeks BEI berpotensi kembali bergerak di area positif.
"Data perekonomian disinyalir cukup stabil sehingga dapat memberikan ruang bagi IHSG untuk kembali bergerak menguat," katanya.
Ia memprediksi indeks BEI akan bergerak pada level 4.808--4.881 poin pada pekan depan dengan kecenderungan menguat. Namun, perlu diingat pada pekan depan terdapat hari libur nasional, hal itu tentunya akan memberikan sentimen tersendiri terhadap pola pergerakan pasar.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016