"Semua sudah diperintahkan untuk tidak menggunakan senjata api," kata Irjen Polisi Moechgiyarto di Jakarta Minggu.
Moechgiyarto menuturkan petugas kepolisian yang menggunakan senjata peluru hampa atau karet hanya tim khusus tindak saat terjadi eskalasi massa yang berpotensi terjadi kerusuhan atau aksi anarkis.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu telah memerintahkan seluruh anggota Polda Metro Jaya dan jajaran polres hingga polsek agar humanis menghadapi buruh yang berunjuk rasa.
Polda Metro Jaya membentuk tiga satuan tugas (Satgas) pengamanan peringatan May Day yakni tim preemtif, preventif dan refresif atau tim tindak yang dilengkapi senjata dengan peluru karet atau hampa.
Penggunaan senjata api peluru hampa juga dijelaskan Moechgiyarto harus sesuai peraturan kapolri (Perkap) dengan sejumlah tahapan melalui perintah komandan di lapangan.
Polda Metro Jaya dibantu TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 16.000 personil gabungan guna mengamankan peringatan Hari Buruh Internasional di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (1/5).
Tercatat 120 ribu buruh menggelar berbagai aksi di depan Istana Negara Kepresidenan, Gedung DPR RI, Balaikota Gubernur, Gedung DPRD DKI dan kantor perwakilan ILO.
Buruh akan mengikuti acara puncak May Day antara lain orasi tokoh, deklarasi pergerakan dan pagelaran musik di Stadion Utama Gelora Bunga Karno Jakarta Pusat.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016